Batasan Rasa Liquid FDA Dapat Efektif Menurunkan Vaping Remaja?

By Bayu Nugroho | News | Senin, 15 Juli 2019

Draft pedoman rasa dirilis hanya beberapa minggu sebelum Komisaris Scott Gottlieb mengundurkan diri dari FDA. Langkah ini sebenarnya merupakan salah satu prioritas Gottlieb setelah serangan balik yang ia hadapi atas dugaan peningkatan vaping remaja, yang banyak ditudingkan atas keterlambatan Premarket Tobacco Product Applications (PMTA).

“Kami mengusulkan untuk memprioritaskan penegakan produk rasa ENDS (selain tembakau, rasa mint, dan rasa menthol) yang ditawarkan untuk dijual dengan cara yang menimbulkan risiko lebih besar bagi anak di bawah umur,” kata mantan Komisaris dalam sebuah pernyataan pada saat itu.

Namun dalam sebuah artikel di CNBC, CEO dari National Association of Convenience Stores, Henry O. Armour, menunjukkan bahwa penelitian telah mengindikasikan bahwa hanya 31,1 persen anak di bawah umur yang memperoleh rokok elektrik yang membelinya dari pengecer.

UPI
Draft ini akan melarang semua produk liquid berasa kecuali tembakau, mint atau menthol dari toko ritel yang mudah diakses anak di bawah umur, seperti toserba dan pompa bensin.

Studi tahun 2018 berjudul “How do Adolescents Get Their E-Cigarettes and Other Electronic Vaping Devices?”, yang diterbitkan dalam American Journal of Health Promotion, mengindikasikan bahwa anak di bawah umur mendapatkan sebagian besar rokok elektrik dari orang dewasa yang cukup umur untuk membelinya.

Penelitian yang dikutip oleh FDA dalam proposal kebijakannya, juga menunjukkan bahwa rokok elektrik diperoleh oleh orang dewasa, lalu dijual kembali atau diberikan kepada anak di bawah umur. Karena hal ini, lebih dari setengah anak di bawah umur yang menggunakan rokok elektrik dengan cara ini.

(Via CNBC / Semantic Scholar)

Comments

Comments are closed.