BAT Segera Memulai Manufaktur Nicotine Pouch Di Kenya

By Bayu Nugroho | News | Selasa, 17 November 2020

British American Tobacco (BAT) Kenya terus berjuang untuk bisa berada di pasar, mulai dari kenaikan pajak tahunan dan gerakan aktivis yang mendorong pelarangan produk tembakau, karena risiko kesehatan yang terkait dengan merokok.

BAT sebenarnya sudah membicarakan hal ini sejak dua tahun lalu kepada pemerintah Kenya untuk pembicaraan investasi USD 25 juta atau sekitar Rp 352 miliar untuk membuka manufaktur baru disana. Tujuan utama BAT tak lain hanya ingin memberikan lebih banyak pilihan dan memungkinkan perokok akut untuk menjauh dari rokok tembakau.

Keyakinan BAT memilih negara kenya salah satunya adalah volume perokok yang semakin lama semakin turun. Maka dari itu, BAT memiliki keinginan untuk Kenya mengisi ruang itu. Apalagi BAT sudah memiliki sejarah manufaktur yang sangat panjang selama lebih dari 100 tahun.

Dalam proses kesepakatan ini tentu BAT sudah mengalami banyak diskusi dan debat panjang yang menurutnya hal yang wajar. Nicotine Pouch ini adalah sesuatu yang baru dan belum banyak orang memahami kategori produk ini.

iStock / Rez-art
memastikan bahwa orang-orang bisa memahami produk ini, mulai risiko dan apa manfaat potensial dari segi kesehatan

BAT berharap produk miliknya bisa masuk dalam kategori yang berbeda dari barang kena cukai, karena bahayanya di dalam ruang nikotin. Saat ini BAT tengah berdiskusi dengan Departemen Keuangan dan Kenya Revenue Authority (KRA) mengenai dimana posisi produknya akan ditempatkan. Kami percaya bahwa berdasarkan profil kerugian yang berkurang, pajak cukai yang dibayarkan harus jauh lebih rendah daripada rokok.

(Via Business Daily)

Comments

Comments are closed.