BAT Dukung Regulasi Rokok Elektrik di Malaysia

By Vapemagz | News | Jumat, 27 September 2019

Raksasa perusahaan tembakau (Big Tobacco), British American Tobacco (BAT) menyambut baik langkah pemerintah Malaysia yang tengah menyusun aturan terkait rokok elektrik (e-cigarettes). BAT yang dikenal sebagai produsen rokok merek Dunhill, Lucky Strike, Kent dan Pall Mall itu tengah berupaya menembus pasar Malaysia dengan produk andalannya, Vype.

Direktur Pelaksana BAT Erik Stoel mengatakan langkah Kementerian Kesehatan yang akan menyiapkan rancangan undang-undang tentang penggunaan vape, tembakau, rokok elektrik, dan shisha diyakini mampu mengatasi masalah peredaran rokok ilegal. Penelitian yang dilakukan oleh Confederation of Malaysian Tobacco Manufacturers menemukan ada 58,9% rokok yang dijual secara ilegal.

“Kami sangat mendukung langkah pemerintah untuk memperkenalkan undang-undang baru yang mengatur rokok elektrik. Industri rokok elektrik berkembang pesat di Malaysia dan beberapa laporan menyebutkan negara itu sebagai salah satu pasar rokok elektrik yang lebih besar secara global,” ujar Stoel.

Dirinya berharap Pemerintah Malaysia lebih melibatkan para pelaku usaha seperti BAT dalam pembuatan regulasi tersebut. BAT ingin bekerja sama dengan regulator Malaysia untuk memastikan kerangka kerja dan regulasi yang jelas.

Chung Hee-cho/The Korea Herald
Direktur Pelaksana British American Tobacco (BAT) Erik Stoel.

“Kami percaya bahwa dengan peraturan dan kontrol yang sesuai, industri memiliki potensi untuk menciptakan lapangan kerja baru, menarik investasi asing langsung ke negara dan berkontribusi pada perekonomian Malaysia,” tambah Stoel.

Rokok elektrik atau vape pada awalnya diperkenalkan sebagai pengganti rokok oleh perusahaan global. Tujuan lain diperkanalkannya rokok elektrik yaitu untuk mengurangi ketergantungan pada tembakau dan menekan peredaran rokok ilegal.

BAT dalam sebuah pernyataanya mengatakan Malaysia saat ini sedang berjuang melawan peredaran rokok secara ilegal. Penelitian yang dilakukan oleh Confederation of Malaysian Tobacco Manufacturers menemukan ada 58,9% rokok yang dijual secara ilegal.

Sebelumnya, Illicit Cigarette Study (ICS) yang dilakukan The Nielsen Company menemukan dari 153.000 bungkus rokok yang sudah terbuang di jalan dan tempat sampah, sebanyak 91% diantaranya tidak memiliki tax stamp dan sisanya memiliki tax stamp palsu.

(Via Free Malaysia Today)

Comments

Comments are closed.