Banyak Rokok Murah, Produsen Marlboro Sebut Para Perokok yang Beralih ke Vape Kembali Merokok

By Vapemagz | News | Sabtu, 2 Mei 2020

Altria Group Inc. mengungkap para perokok berusia lanjut yang telah beralih ke vape kembali merokok karena berbagai pemberitaaan negatif dan regulasi yang terlalu ketat terkait vaping. Selain itu, banyak orang yang memilih membeli rokok karena harganya lebih murah khususnya di tengah melesunya perekonomian akibat wabah virus korona (coronavirus atau COVID-19).

“Tingkat down-trading akan tergantung pada beberapa faktor termasuk kedalaman dan lamanya pengangguran yang lebih tinggi akibat tingkat keparahan dampak COVID-19,” kata CEO baru Altria, Billy Gifford.

Menurut data dari produsen rokok Marlboro itu, perokok berusia 50 tahun ke atas lebih cenderung untuk membeli rokok diskon daripada konsumen yang lebih muda. Hal ini turut memotong pangsa pasar Marlboro hingga menjadi 42,8 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Gifford menilai penurunan pangsa pasar kemungkinan akan terus berlanjut karena penurunan ekonomi terus terjadi. Imbasnya, selain vapers yang memutuskan kembali merokok para perokok juga akan beralih ke merek rokok yang lebih murah.

Hal ini diperparah dengan banyaknya pemberitaan negatif terkait vaping. Penyakit EVALI yang disebabkan oleh penggunaan likuid THC (ganja) ilegal yang mengandung vitamin E asetat telah memukul jumlah pengguna vape. Belum lagi awal tahun ini dimana FDA telah melarang penjualan kartrid rokok elektrik rasa manis dan buah dalam upaya untuk mengekang kenaikan vaping di bawah umur.

AFP
Pangsa pasar Marlboro turun hingga menjadi 42,8 persen pada kuartal pertama tahun ini. (ZAL-900)

Altria yang termasuk dalam Big Tobacco ini memiliki 35 persen saham di JUUL Labs Inc., pemimpin pasar rokok elektrik di AS. Tahun lalu JUUL mencatat kerugian USD 1 miliar pada tahun dan sekarang berencana untuk memangkas sekitar sepertiga dari jumlah karyawannya.

“Kami mengalami overhead (biaya di luar produksi) lebih banyak dari biaya produksi itu sendiri. Kami tentu percaya pengurangan dalam overhead dan pengeluaran semacam itu adalah langkah yang cerdas untuk dilakukan,” kata Gifford terkait rencana JUUL.

Altria membuka kembali pabrik rokoknya bulan ini setelah penutupan selama dua minggu karena dua karyawan dinyatakan positif terkena virus korona. Raksasa tembakau itu juga telah menghentikan peluncuran perangkat tembakau baru yang dipanaskan (heat not burn atau HNB) karena pandemi.

Altria melalui kemitraan dengan Philip Morris International Inc. (PMI)  pada tahun lalu telah meluncurkan perangkat IQOS, dimulai di Atlanta dan Richmond, Virginia. Altria mengatakan akan menunda peluncuran yang awalnya direncanakan di Charlotte, North Carolina.

(Thomas Rizal/Via Morningstar/ZAL-900)

Comments

Comments are closed.