Bagaimana Mendapatkan Flavor Liquid yang Optimal ? Yuk Simak Ulasannya!

By Vape Magz | News | Jumat, 19 Agustus 2022

Vape Influencer, Mang Vapor (Sumber foto : Istimewa)

Vapemagz – Nikotin merupakan salah satu elemen penting dalam proses vaping. Kebutuhan akan asupan nikotin menjadi alasan mengapa seseorang menggunakan produk tembakau. Namun, terkadang sebagian vapers atau yang baru mencoba vape mengabaikan berapa kadar nikotin dalam satu botol liquid yang seharusnya berimbas kepada flavor dan yang diresap oleh tubuh saat dikonsumsi saat vaping.

Biasanya, dari mereka cenderung lebih berfokus pada pilihan rasa yang disuguhkan dalam satu botol liquid. Jika seperti itu, maka tak mengherankan jika banyak dari pengguna rokok elektrik beralih kembali kepada rokok konvensional karena merasa asupan nikotinnya tidak terpenuhi, atau lebih ektsrem lagi mereka justru merasa bosan dengan vaping.

Nah, untuk mengetahui bagaimana mendapatkan flavor dan nikotin dari liquid pada rokok elektrik secara optimal, Mang Vapor akan menjelaskan hal tersebut untuk menambah pengetahuan bagi para vapers.

Jadi, simak penjelasannya sampai habis ya!!

Menurut Mang Vapor, saat ini banyak tersedia vape device yang bertransformasi menghadirkan inovasi baru. Tentunya dengan semakin canggih dari segi teknologi dan cara penggunaannya. Vape device dan juga liquid didesain sedemikian rupa untuk menghadirkan efisiensi, baik untuk memberikan sensasi nikotin maupun kualitas rasa.

Lantas, bagaimana korelasinya antara nikotin dan vape device?

Mang Vapor menyebut bahwa tingkat kadar nikotin itu harus disesuaikan dengan resistance-nya atau lebih jelasnya adalah tingkat tahanan dari suatu atomizer yang satuannya adalah Ω (dibaca OHM). Semakin kadar nikotinnya tinggi, kata Mang Vapor, maka resistance-nya pun harus tinggi sehingga powernya pun rendah. Dengan power yang sesuai maka asupan nikotin pun akan optimal.

Tabel settingan Resistance Ohm pada liquid Freebase maupun Saltnic

“Bicara coil tentunya bicara resistance, berapa ohm? kan gitu. Untuk mendapatkan hasil yang optimal itu kan mesti disesuaikan dengan kadar nikotinnya dan settingan resistance-nya. Supaya hasilnya optimal,” kata Mang Vapor.

“Kalau di vape itu ada style mouth to lung (MTL) dan direct to lung (DTL). Kalau MTL kadar nikotin itu sangat penting menentukan resistance coil. Kita harus perhatikan resistance-nya. Katakan misalnya nikotinnya 9 mg untuk MTL, kita mesti coba dari setingan 0,6 ohm. Gak bisa kita menggunakan 9 mg lalu kita gunakan setingan 0,2 ohm. Ya itu akan sakit dan gak akan nyaman. Nah itu lah pentingnya penyesuaian nilai resistance. Sementara DTL, apapun settingannya liquid itu akan lebih condong berhasil dan enak,” lanjutnya.

Mang Vapor menegaskan, jika pengaturan resistance itu benar, maka liquid sudah pasti menghadirkan flavor dan nicotine delivery yang sesuai. Sementara, jika pengaturan resistance dan kadar nikotin tidak sesuai maka dikawatirkan akan terjadi akumulasi jumlah nikotin yang berlebih di dalam tubuh.

Artinya, tanpa vapers sadari bahwa hal tersebut sudah melewati ambang batas kebutuhan nikotin yang seharusnya dikonsumsi.

“Kondisi itu akan mengakibatkan dua hal pada tubuh. Pertama harsh yang berujung sakit di tenggorokan lalu ada kick yang berujung pada dada sesak agak berat, kepala pusing. Nah kalau itu over nikotinnya,” ucapnya.

Memilih jumlah kadar nikotin yang tepat adalah kunci utama konsistensi vaping, terlebih jika itu dijadikan sebagai media alternatif pengganti rokok.

Maka dari itu, Mang Vapor menyarankan agar para vapers, khususnya bagi mereka yang baru menggunakan produk vaping untuk rajin mengeksplor pengaturan pada resisten sehingga tepat dengan takaran kadar nikotin yang terkandung di dalam sebuah liquid. Sebab, soal selera rasa dan karakter merupakan pilihan individu masing-masing.

“Sebetulnya nikotin dengan power yang sedikit rendah itu akan menghasilkan kualitas yang lebih bagus dibandingkan power tinggi. Misalnya liquid nikotinnya 6 mg, kita setting di 3.2 volt pada resistance. Tentu hal itu akan beda dengan kita main di 4 volt. Di 3.2 volt nikotinnya akan terasa karena pemanasannya rendah. Jadi semakin rendah pemanasan, maka kualitas nikotin akan muncul lebih baik. Kebalikannya, jika powernya tinggi dengan resistance yang sama, itu kualitas nikotinnya akan turun,” ujarnya.

Proses coiling dengan kapas pada mod device

Sementara itu, biasanya komposisi liquid hanya berbahan 4 dasar utama yaitu PG, VG, flavouring, dan nikotin. Untuk nikotin sendiri, Mang Vapor mengatakan, jika produk nikotin itu berasal dari produk yang berkualitas maka hal itu juga akan mempengaruhi kualitas dari liquid yang dihasilkan.

“Nikotin itu kan tambahan dari suatu liquid, di mana itu suatu hal yang utama untuk nicotine delivery. Nah produk nikotin yang bagus akan berefek juga pada kualitas liquid, di flavornya. Kalo nikotin bagus, ya flavornya juga akan bagus, nicotine delivery-nya akan bagus. Kalo jelek mungkin akan jadi harsh, dan berpengaruh juga pada layer,” kata Mang Vapor.

Disamping soal dari mana produk nikotin itu berasal, Mang Vapor mengingatkan bahwa menurunnya kualitas nikotin dalam sebuah liquid itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Maka dari itu, vapers diharapkan agar menyimpan liquid di tempat yang sesuai.

“Nah liquid itu juga harus ditangani oleh si pengguna harus hati-hati. Misalnya tempat penyimpanannya, kalau terpapar matahari ya liquidnya akan rusak, kualitas nikotinnya akan turun. Kalau di diemin juga kualitas nikotin akan turun. Efeknya ke tubuh gak teresap dengan bagus,” imbuhnya.

Sedangkan dari sisi lain Mang Vapor menyoroti kadar nikotin yang tercantum dalam komposisi dari sebuah liquid. Beberapa liquid terkadang mencantumkan komposisi kadar nikotin yang tak sesuai dengan kadar asli saat proses pembuatan liquid tersebut. Meski begitu, hal tersebut tak menjadi soal lantaran itu merupakan sebuah rahasia dapur dari tiap-tiap brewer liquid.

“Brewer itu biasanya mengutamakan flavor. Karena terkadang nikotin itu justru merusak flavor. Sehingga diutamakan flavournya muncul dengan takaran tertentu akhirnya muncul kadar nikotin,” ucap Mang Vapor.

“Misalnya liquid dengan kadar nikotin 3 mg. Kadang benar 3 mg, atau mungkin sekitar 2,5 mg. nah biasanya sih di kemasan itu selalu ditulis 3 mg. Meskipun vape sebetulnya itu men-nicotine delivery tetapi akan berimbas negatif terhadap flavor. Jadi kurang bagus untuk kualitas flavor. Sehingga di adjust nikotinnya dapet, flavornya dapet. Meskipun tidak sesuai takaran 3 mg,” tambahnya.

Comments

Comments are closed.