Badan Kesehatan Singapura Meluncurkan Kampanye Melawan Vape

By Bayu Nugroho | News | Kamis, 14 Februari 2019

Kampanye Health Promotion Board (HPB), memberi tahu orang muda dan orang tua bahwa vaporizer tidak aman untuk digunakan. Dalam kampanye tersebut mereka mengklaim bahwa ada bahan kimia berbahaya dalam perangkat termasuk nikotin, yang sangat adiktif dan dapat mempengaruhi perkembangan otak pada remaja, dan formaldehyde, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam cairan pembalseman.

Di lain hal, tidak ada yang menyarankan pada siapa pun harus mengambil vaping hanya untuk bersenang-senang, para ahli kesehatan masyarakat lebih menunjuk perangkat ini sebagai alat penghentian merokok. Sebuah penelitian independen dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang pernah dirilis pada bulan Agustus lalu, menunjukkan bahwa kadar formaldehida yang ditemukan dalam uap vape tidak signifikan bagi kesehatan kita.

Makalah yang berjudul “Evaluation of Chemical Exposures at a Vape Shop,” yang diterbitkan di situs CDC. Para peneliti CDC mengumpulkan data mereka dengan mengumpulkan sampel udara dari toko vape di mana pelanggan dan karyawan toko secara bersamaan vaping. Meskipun uap vaping yang ditemukan outlet tersebut tinggi, pengujian kualitas udara tidak menghasilkan konsentrasi formaldehyde atau racun lainnya.

The Straits Times
Amrin Amin: “Anak muda yang telah menggunakan vape lebih cenderung menjadi perokok. Inilah yang dikenal sebagai efek gerbang, di mana pengguna vape akhirnya beralih ke merokok, atau terus menggunakan keduanya”

Di sisi lain, berbicara pada peluncuran kampanye HPB, Sekretaris Senior Parlemen untuk Kesehatan dan Dalam Negeri, Amrin Amin, secara keliru menyatakan bahwa kaum muda yang melakukan vape lebih cenderung menjadi perokok.

(Via CDC / The Straits Times)

Comments

Comments are closed.