Sekretaris Umum Asosiasi Personal Vape Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmita meminta agar pemerintah mengkaji ulang tarif cukai untuk produk Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL).
Permintaan ini didasari karena produk HPTL memiliki risiko kesehatan lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional. Hal ini terbukti dengan berbagai penelitian berbagai negara seperti Inggris, Kanada dan Selandia Baru. Tiga negara tersebut sudah membandingkan fungsi radio vaskular, detak jantung, dan tekanan pembuluh darah yang lebih rendah ketimbang perokok.
“Risiko kesehatan vape lebih rendah dibandingkan rokok konvensional. Penelitian di Inggris dikatakan vape 95 persen lebih rendah risikonya,” kata Garindra dalam Market Review IDX Channel.
“Cukai harusnya diberikan sesuai dengan profil risiko. Hal ini sudah diterapkan di Eropa. Semakin besar risiko kesehatannya cukai haruslah besar juga. Namun, semakin rendah resikonya maka cukai juga harus rendah. Harapan kami seperti itu,” tutup Garindra.
(Via iNews)
Comments