Asosiasi Vape di Afrika Selatan Gencarkan Kampanye Soal Produk Vape Bukan untuk Anak di Bawah Umur

By Vape Magz | News | Sabtu, 2 Oktober 2021

Rancangan Undang-Undang (RUU) Kontrol Produk Tembakau dan Sistem Pengiriman Elektronik Afrika Selatan saat ini sedang ditinjau. RUU tersebut mengusulkan peraturan rokok elektrik yang lebih ketat seperti pembatasan penggunaan, pemasaran, dan penjualan produk tembakau tertentu di Afrika Selatan.

Adapun RUU itu pertama kali diumumkan tahun lalu oleh Wakil Menteri Kesehatan, Joe Phaahla.

Industri vape di Afrika Selatan sendiri memang banyak mendapat kritikan dari berbagai kalangan. Sebab, mereka tidak mengambil tindakan untuk mencegah penjualan pada anak di bawah umur.

Sebuah laporan baru-baru ini datang dari seorang peneliti kesehatan, profesor kesehatan dan direktur eksekutif Pusat Afrika untuk Penelitian Pengawasan dan Kebijakan Industri Tembakau (ATIM) di Universitas Ilmu Kesehatan Sefako Makgatho, yakni Lekan Ayo-Yusuf. Secara tak segan bahkan dirinya menuduh industri vape di Afrika Selatan menargetkan penjualannya pada siswa perguruan tinggi.

Di sisi lain, Asosiasi Produk Uap Afrika Selatan atau Vapor Products Association of South Africa (VPASA) telah meluncurkan kampanye pencegahan, yang bertujuan untuk membantu pengecer untuk mendidik konsumen tentang sistem pengiriman nikotin elektronik atau electronic nicotine delivery system (ENDS).

Penjual tembakau dan vape di Afrika Selatan, akan secara acak meminta pelanggan untuk memverifikasi usia mereka, sebagai bagian dari upaya lokal untuk mencegah penjualan kepada anak di bawah umur. (Foto: vapingpost.com)

“Hal mendasar yang tidak dapat kita lupakan adalah bahwa sebagian besar liquid mengandung nikotin, dan vaping diciptakan untuk perokok yang mencari alternatif yang tidak terlalu berbahaya daripada merokok. Memberikan zat adiktif seperti nikotin kepada anak di bawah umur adalah suatu tindakan yang tidak benar,” kata CEO VPASA, Asanda Gcoyi, Sabtu (2/10/2021).

“Sebagai asosiasi, kami ingin memainkan peran kami dalam memastikan bahwa produk-produk ini dijauhkan dari tangan anak di bawah umur. Kami ingin menciptakan industri yang bertanggung jawab dan yang paling penting, mendidik orang-orang yang mungkin tidak tahu bahwa vaping bukanlah untuk orang yang tidak pernah merokok, melainkan untuk perokok yang mencari alternatif rokok yang tidak terlalu berbahaya.” Tambahnya.

Gcoyi menyebut, lebih dari 65% industri vape lokal sudah memiliki keanggotaan VPASA, dan non-anggota didorong untuk segera bergabung.

“Sebagai industri yang tidak diatur, kami pikir penting untuk memimpin dan bersikap proaktif dalam ranah ini untuk mengadvokasi bahwa produk vape bukan untuk anak-anak,”

Dia menambahkan bahwa melindungi anak di bawah umur selalu menjadi bagian integral dari kode etik dari VPASA.

“Melindungi anak di bawah umur selalu menjadi area pengaturan mandiri bagi industri kami, tetapi kami menyadari bahwa sama pentingnya untuk membagikan hal tersebut kepada publik sehingga mereka sepenuhnya sadar akan posisi kami sebagai sebuah industri yang berkaitan dengan masalah anak muda yang menggunakan produk ini.” pungkasnya.

(Via vapingpost.com)

Comments

Comments are closed.