Asosiasi Pelajar Colorado Temui Gubernur Bahas Epidemi Vaping

By Vapemagz | News | Selasa, 4 Desember 2018

Melonjaknya angka vapers usia di bawah umur memunculkan kekhwatiran sendiri di Amerika Serikat. Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan AS (US Food and Drug Administration), sudah menyatakan vaping di usia belia merupakan suatu epidemi atau wabah di Negeri Paman Sam.

Salah satu negara bagian di AS yang memiliki angka vapers usia belia tertinggi adalah Colorado. Menurut Departemen Kesehatan Umum dan Lingkungan Colorado, remaja Colorado memiliki insiden vaping di usia belia tertinggi di negara tersebut. Fakta ini mengejutkan para orang tua, bahkan para pelajar itu sendiri.

Untuk itu, pada akhir bulan lalu, asosiasi pelajar Colorado melakukan unjuk rasa di depan kantor Gubernur Colorado, John Hickenlooper. Mereka menuntut adanya kebijakan yang membuat sekolah bebas dari vaping. Para pelajar ini akhirnya berhasil mendapatkan audiensi dengan Gubernur Hickenlooper.

Audiensi itu membahas bagaimana trik dari industri vaping, serta mengapa remaja adalah target dari industri ini. Mereka juga membahas mengapa vaping tidak sehat khususnya bagi anak di bawah umur. Hickenlooper sendiri telah bereaksi dan mengeluarkan perintah eksekutif pada awal November untuk mencoba mengekang epidemi vaping di kalangan remaja.

Menurut pejabat kepala medis yang bertugas, Dr. Tista Ghosh, Departemen Kesehatan Umum dan Lingkungan Colorado sendiri terkejut mengapa masalah ini begitu meluas di Colorado. “Kami tidak tahu mengapa kami menjadi nomor satu, tetapi kami tahu kami tidak ingin hal ini terjadi,” kata Ghosh.

Colorado.gov
Gubernur Negara Bagian Colorado, John Hickenlooper.

Dia mengatakan para pemasar produk vape bersaing untuk mendapat perhatian remaja yang sering menampilkan produk-produk mereka di media sosial. Ghosh mengatakan satu dari empat siswa sekolah menengah sekarang telah menggunakan vape. Dia mengatakan pemerintah ingin mencegah generasi muda saat ini kecanduan pada nikotin.

“Sering kali orang berpikir vaping lebih sehat ketimbang merokok. Bukan itu masalahnya. Vaping masih memungkinkan orang untuk mengkonsumsi nikotin dan bisa membuat ketagihan. Hal ini berbahaya bagi remaja untuk terpapar nikotin, karena otak mereka masih berkembang,” ujar Ghosh menjelaskan.

Ghosh mengakui ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Saat ini, yang terpenting adalah negara hadir untuk menciptakan kesadaran akan bahaya vaping bagi generasi muda.

“Gubernur menginginkan perintah untuk melakukan perubahan termasuk memeriksa pelaku bisnis lebih sering untuk memastikan bahwa mereka tidak menjual kepada anak di bawah umur, serta memperluas definisi merokok dari undang-undang dengan memasukkan vaping,” imbuhnya.

Saat ini anak-anak berusia 18 tahun sudah bisa membeli produk vape dan tembakau. Ghosh mengingatkan semua orang bahwa produk vape memiliki banyak bentuk dan aksesori yang dapat disembunyikan dari pengawasan orang tua.

(Via CBS Denver)

Comments

Comments are closed.