Asosiasi Bujuk Kaum Muda Untuk Lawan Manipulasi Industri Rokok

By Vape Magz | News | Kamis, 19 Mei 2022

Beragam bungkus rokok konvensional dari berbagai merk (sumber foto : www.instagram.com)

Vapemagz – Berbagai kalangan aktivis dan asosiasi menyuarakan aspirasi kaum muda dalam upaya perlindungan dari manipulasi industri rokok konvensional. Asosiasi dan aktivis tersebut yakni Indonesian Youth Council for Tobacco Control (IYCTC), Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), dan Forum Anak Kota Ambon (Fakota).

Sekretaris Jenderal IYCTC, Rama Tantra menyatakan, anak muda tidak boleh berdiam diri melihat produk rokok yang dianggap normal di kalangan masyarakat. Pasalnya, Indonesia saat ini termasuk surga bisnis bagi industri rokok, sebab produk rokok dianggap normal untuk dikonsumsi maupun diiklankan ke masyarakat.

“Sudah sangat jelas, industri rokok menargetkan anak muda melalui iklan promosi sponsor yang masif secara offline maupun online di internet agar kita tertarik (merokok). Selain itu sebenarnya, iklan promosi sponsorship adalah upaya manipulasi yang dilakukan industri rokok untuk menormalisasi produknya. Tidak bisa terus didiamkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (19/5/2022).

Menurut Tantra, data Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) tahun 2019 menyebutkan jumlah prevalensi perokok di Indonesia mencapai 65 juta orang menjadi terbanyak ke-3 di dunia. Angka tersebut seiring dengan peningkatan prevalensi perokok muda usia 10-18 tahun dari 7,2% menjadi 9,1% tahun 2019.

“Peningkatan jumlah perokok ini membuat industri rokok berhasil meraup keuntungan besar dari penjualan rokok konvensional,” terangnya.

Ilustrasi pravlensi perokok remaja atau kaum muda (sumber foto : www.pexels.com)

Dia berharap, forum Youth Summit on Tobacco Control ini dapat menyadarkan kaum muda dan pemerintah bahwa rokok memiliki risiko kesehatan yang tinggi bagi seseorang. Maka itu, diperlukan regulasi yang tegas untuk mengatur aturan peredaran rokok.

“Melalui Indonesian Youth Summit on Tobacco Control ini, kami akan mengumpulkan 500 anak muda dari seluruh Indonesia mewakili organisasi komunitas maupun individu untuk menyuarakan bahwa industri rokok menargetkan kita anak muda jadi korban adiksi produknya,” tegasnya.

“Industri rokok tidak peduli terhadap masalah kesehatan dan lingkungan yang mereka timbulkan. Pemerintah harus melindungi kami melalui peraturan (revisi PP 109) yang kuat,” sambungnya.

Selain itu, aktivis lingkungan River Warrior Aeshnina Azzahra Aqilani menilai, rokok berbahaya bagi lingkungan, sebab proses pembuatan rokok konvensional mulai dari pembudidayaan, produksi, distribusi, dan limbah produk tembakau berkontribusi terhadap perubahan iklim dan mengurangi ketahanan iklim, sehingga membuang-buang sumber daya dan merusak ekosistem.

“Puntung rokok sudah jelas berbahaya bagi lingkungan karena merupakan sampah residu (B3) yang mencemari udara dan merusak kualitas air hingga dapat membunuh makhluk hidup di dalamnya. Sampah ini (puntung rokok) sangat banyak di sekitar kita,” tambahnya.

Comments

Comments are closed.