ASH Nilai Larangan FDA Justru Membahayakan Perokok Dewasa

By Vapemagz | News | Jumat, 14 September 2018

Organisasi pendukung vapers di Inggris Action on Smoking and Health atau ASH mengatakan pelarangan rokok elektrik beraroma akan membahayakan proses perokok untuk berhenti merokok. Hal ini menanggapi keinginan Badan Pengawas Makanan dan Obat-Amerika Serikat (US Food and Drug Administration atau FDA) untuk menarik rokok elektrik beraroma karena dianggap menyasar pasar remaja.

Deborah Arnott, kepala eksekutif ASH menilai rokok elektrik yang memiliki beragam rasa, seperti buah-buahan dan permen, merupakan salah satu daya tarik produk tersebut. Dirinya merasa pelarangan akan membuat para perokok tidak akan berhenti merokok.

“Pelarangan tersebut akan merusak keefektifan rokok elektrik dalam membantu perokok dewasa berhenti. Hal ini tidak diperlukan di Inggris,” kata Deborah. Berbeda dengan data yang dikeluarkan Youth Tobacco Survey di Amerika Serikat, menurut Deborah, hanya sebagian kecil dari remaja yang menggunakan vape.

Getty Images
FDA pertimbangkan larangan rokok elektrik beraroma.

“Tidak ada bukti bahwa rokok elektrik adalah pintu masuk anak-anak untuk lanjut ke rokok konvensional. Larangan rokok elektrik beraroma hanya akan menguntungkan perusahaan rokok konvensional bukan kesehatan masyarakat, karena hal ini mencegah perokok beralih ke vaping,” ujarnya. Menurut Deborah, perusahaan rokok tembakau berpotensi memperoleh sekitar USD 20 miliar apabila FDA benar-benar melarang rokok elektrik beraroma.

Menurut penelitian dari ASH, hanya 12 persen anak-anak usia 11 hingga 18 tahun yang disurvei yang pernah mencoba vaping. Penelitian ini juga menemukan penggunaan rokok elektrik di antara orang-orang yang tidak pernah merokok sangat rendah.

E-cigs dan vaping pens dilengkapi dengan sensor kecil dan chip komputer yang mengaktifkan pemanas yang memanaskan nikotin setiap kali vapers menghisapnya. Ketika nikotin cair memanas, alat tersebut menciptakan uap yang dapat diserap oleh pengguna.

Tidak seperti rokok biasa, perangkat tidak menghasilkan tar dan karbon monoksida. Meski demikian, masih diperlukan penelitian lanjutan untuk memastikan uap yang dihasilkan bebas dari bahan kimia berbahaya. Sebelumnya, Public Health of England (PHE) mengatakan vaping 95% lebih aman daripada merokok. PHE secara aktif mendorong perokok untuk beralih ke rokok elektrik untuk membantu mereka berhenti merokok.

(Via The Sun)

Comments

Comments are closed.