Demi menekan prevalensi perokok usia dini, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) melakukan kampanye yang difokuskan pada pemilik ritel.

Dengan fokus awal pemilik ritel, tentunya akan memberikan langkah pencegahan awal bagi anak-anak maupun remaja untuk bisa mengakses rokok. Gaprindo akan menggelar gerakan sosialisasi selama dua hari bagi pemilik ritel di Kalideres, Jakarta Barat. Sosialisasi perdana akan menargetkan 50 titik sasaran.

Pembatasan visual produk rokok sudah banyak dilakukan di ritel-ritel modern. Misalnya dengan penyediaan rak khusus di belakang kasir atau di tempat yang tidak bisa dijangkau langsung oleh pembeli. Ini salah satu kuncian agar petugas di toko bisa selektif dan mengetahui usia pembeli,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aprindo, Roy N. Mandey.

Selain melakukan sosialisasi secara langsung, Gaprindo juga mengedukasi melalui halaman website yang bisa kalian akses di www.cegahperokokanak.id. Selain itu, kampanye juga disebar melalui platform media sosial.

Detik News
Lewat kampanye ini, Gaprindo berharap para pemilik ritel tegas untuk tidak menjual rokok pada anak-anak apapun alasannya, meskipun mereka memiliki uang. Hal ini terlaku juga untuk para pemilik toko kelontong yang sering didatangi anak-anak.

Dari evaluasi Gaprindo, kampanye ini mendapatkan respons positif. Hasil survei Gaprindo menyatakan bahwa lebih dari 400 responden menyatakan siap mengambil peran untuk menekan angka perokok anak.

Para responden juga sepakat bahwa keluarga dan masyarakat merupakan pihak pertama yang harus diedukasi terus menerus untuk bisa menekan minat anak dan remaja terhadap rokok.

(Via Antara News)