Surgeon General Jerome Adams telah menjadi berita utama di AS setelah tanggal 18 Desember lalu mendesak pejabat negara untuk melanjutkan perjuangan melawan aktivitas vaping di kalangan remaja sebagai epidemi nasional. Hal ini menjadi sesuatu yang aneh karena secara spesifik Jerome Adams meniru kata-kata dari Komisaris FDA Scott Gottlieb yang telah membuat klaim yang sama di berbagai siaran berita.
Dua orang ini terus menyebarkan klaim yang terkoordinasi dengan baik, propaganda anti-vaping, memiliki latar belakang politik yang sangat mirip di berbagai hal. Misalnya, sebelum mendapatkan jabatan sebagai komisaris di FDA, Scott Gottlieb bertugas di berbagai perusahaan farmasi. Perusahaan venture capital miliknya, Enterprise Associates, menyediakan jutaan dolar dalam pendanaan untuk sekitar 150 perusahaan dari Big Tobacco.
Big Pharma memegang hak paten pada alat bantu berhenti merokok yang mahal, namun sayangnya tidak efektif seperti permen karet nikotin, permen pelega tenggorokan, dan patch. Dengan memberantas industri vaping, perusahaan seperti Johnson & Johnson dan GlaxoSmithKline akan terus bisa menghasilkan miliaran selama beberapa dekade mendatang.
Adams langsung mengkonfirmasi secara terbuka bahwa ia memiliki saham di sekitar 150 organisasi Big Tobacco yang berbeda. Di antara saham-saham ini adalah British American Tobacco, Phillip Morris International, The Altria Group, dan Imperial Brands. Perusahaan terakhir merupakan perusahaan tembakau terbesar keempat di dunia.
Perlu diingat, Adams memiliki saham-saham ini ketika dia menjabat sebagai Surgeon General yang aktif untuk negara bagian Indiana di bawah gubernur Mike Pence. Dan tidak ada yang pernah dilakukan tentang itu. Mungkin bahkan lebih mengkhawatirkan, Adams juga secara bersamaan memimpin Komisi Pencegahan dan Penghentian Tembakau negara.
(Via Vapes)
Comments