Pertentangan penggunaan produk nikotin seakan tak pernah berakhir. Baru-baru ini kampanye American Lung Association (ALA) menyatakan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghilangkan penggunaan “tembakau” oleh remaja pada tahun 2025.
Deb Brown, Kepala Perwira Misi ALA, mengungkapkan bahwa asosiasi tersebut hanya memastikan anak-anak tidak dipaksa untuk vaping di usia mereka. “Itu membuat mereka terpapar bahan kimia berbahaya, dan benar-benar membuat mereka kecanduan seumur hidup. Vaping dapat menyebabkan penurunan kesehatan paru-paru, terutama bagi pengguna yang lebih muda,” kata Brown.
ALA juga meluncurkan sebuah inisiatif bebas vape di sekolah bersama dengan program penelitian yang melihat efek vaping pada paru-paru usia remaja. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran terhadap orang tua untuk memahami fakta lebih lengkap tentang vaping.

Aleksandryu / Getty Image Plus
Semua langkan ALA tak lain demi mendesak FDA untuk menerapkan otoritas regulasi yang kuat atas semua produk tembakau, termasuk vape dan pemasarannya yang diarahkan untuk remaja.
Sayangnya, ALA memiliki reputasi untuk mempertahankan sikap pelarangan yang sudah ketinggalan zaman dan tidak efektif terhadap pengurangan bahaya tembakau, dan dalam beberapa kesempatan sering salah informasi dan saran kontra produktif.
Kampanye berhenti merokok yang diluncurkan oleh asosiasi tersebut awal tahun ini, menolak untuk mengakui keefektifan vape sebagai alat berhenti merokok yang efektif, dan mendorong perokok untuk tetap berpegang pada metode berhenti yang disetujui FDA, yang diketahui tidak terlalu berhasil.
Kampanye “Berhenti, Jangan Beralih”, secara terang-terangan mengabaikan semua data ilmiah yang menunjukkan bahwa perangkat vaping adalah alat bantu berhenti merokok paling efektif hingga saat ini.
(Via Filtermag)
Comments