AMAM: Hasil Studi Menunjukkan Vape Bisa Membantu Perokok Berhenti

By Bayu Nugroho | News | Selasa, 8 Juni 2021

Lebih dari 80 praktisi menghadiri 11th National Conference on Addiction Medicine (11thNatCAM) yang diselenggarakan oleh Addiction Medicine Association of Malaysia (AMAM) dan Federation of Private Medical Practitioners’ Association Malaysia (FPMPAM) pada tanggal 23 Mei.

11thNatCAM secara khusus membahas berbagai isu terkait kecanduan narkoba dan potensi masalah kesehatan terkait dengan produk vape yang telah diabaikan selama pandemi ini.

Menurut National Health and Morbidity Survey (NHMS) yang dilakukan oleh Ministry of Health (MOH) Malaysia pada 2019, prevalensi perokok di Malaysia mencapai 21,3 persen, yang berarti 4,9 juta penduduk Malaysia. Laporan lebih lanjut diperkirakan lebih dari 27.200 kematian penduduk Malaysia setiap tahunnya terhubung dengan merokok.

B. Braun Malaysia
AMAM dan FPMPAM mendukung akses layanan berhenti merokok dengan menggelar pelatihan dokter umum untuk membantu perokok yang ingin berhenti.

“Kami menyadari bahwa lebih dari 50 persen perokok di Malaysia saat ini ingin berhenti, dan itu adalah tugas kami sebagai dokter untuk membantu mereka. Konsep pengurangan dampak buruk merupakan langkah awal untuk mengatasi masalah ini,” kata Dr Steven Chow, Presiden AMAM.

Dr Steven mencoba mengamati 50 penelitian terkait produk vape dari AS, Inggris, Italia, Australia, Selandia Baru, Yunani, Belgia, Kanada, Polandia, Korea Selatan, Afrika Selatan, Swiss, dan Turki, yang dipublikasikan dalam Cochrane. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa perokok cenderung memilih untuk berhenti merokok sepenuhnya setidaknya enam bulan sejak beralih ke vaping.

Konferensi tersebut menyerukan perlunya keterlibatan publik dan profesional yang lebih intens untuk mengkaji isu pengurangan dampak buruk tembakau. Dengan penelitian jangka panjang, pengurangan dampak buruk tembakau dapat solusi untuk mengurangi bahaya penyakit terkait rokok.

(Via The Sun Daily)

Comments

Comments are closed.