“Kami telah melihat penggunaan tembakau di kalangan remaja turun selama dekade terakhir, sekarang mulai naik lagi karena rokok elektrik. Ini adalah produk yang secara fundamental berbeda dengan yang kami miliki dibandingkan dengan rokok elektrik lama,” kata Dr. Jerome Adams.
“Ini memberi jauh lebih banyak nikotin, dan kami mendengar dari kepala sekolah menengah dan dari orang tua bahwa sekarang anak-anak di sana cepat menjadi kecanduan produk-produk ini, jadi saya khawatir jumlahnya akan semakin buruk tahun ini,” tambah Adams.
Sementara itu, tinjauan penelitian terbaru yang berkaitan dengan NRT, telah menunjukkan bahwa perokok yang menggunakan dosis nikotin yang lebih tinggi lebih mungkin untuk berhenti daripada mereka yang menggunakan dosis yang lebih rendah. Tinjauan tersebut juga menemukan bahwa beberapa perokok dapat mengambil manfaat dari penggunaan dua bentuk NRT daripada satu.
Ini adalah studi pertama untuk menyesuaikan dosis nikotin sesuai dengan pilihan perokok ketika mereka mencoba untuk berhenti, dan hasilnya menyarankan bahwa sebagian besar perokok yang menggunakan obat-obatan berhenti merokok dapat mentolerir dosis yang hingga empat kali lebih tinggi dari yang direkomendasikan.
Untungnya, Ahli Bedah Umum mengakui bahwa rokok elektrik berhasil digunakan oleh banyak orang untuk berhenti merokok, dan oleh karena itu kehati-hatian harus dilakukan ketika menerapkan larangan.
(Via The Hill)
Comments