Pemerintah Afrika Selatan memberlakukan tarif cukai untuk produk tembakau yang dipanaskan lebih rendah daripada rokok konvensional. Dalam pidato anggaran tahunannya pada Rabu lalu, Menteri Keuangan Afsel Tito Mboweni mengatakan pemerintahnya akan mulai memajaki produk-produk tembakau yang dipanaskan seperti rokok elektrik atau hookah mulai 2021.
Mboweni mengatakan tarif yang akan ditetapkan terhadap produk tembakau alternatif ialah sebesar 75 persen dari pajak atas rokok. Penetapan tarif yang lebih rendah ini sejalan dengan kebijakan dari Departemen Kesehatan yang menilai produk ini memiliki risiko lebih rendah ketimbang produk konvensional.
Philip Morris International Inc (PMI) unit Afrika Selatan menyambut baik keputusan tersebut. Direktur Pelaksana Philip Morris Afrika Selatan, Marcelo Nico mengatakan mengatur produk tembakau yang kurang berbahaya (less harmful) secara berbeda terhadap rokok dapat mengurangi tingkat merokok dan memberi dampak terhadap kesehatan masyarakat.
“Dengan menciptakan diferensiasi ini Menteri Mboweni dan timnya mengakui peran yang dapat dimainkan pajak dalam mendorong perokok dewasa untuk beralih ke produk tembakau yang kurang berbahaya,” katanya dalam sebuah pernyataan melalui email seperti dikutip dari Reuters.
Industri tembakau alternatif di Afrika Selatan saat ini juga tengah mengalami perkembangan yang signifikan selama setahun terakhir. Bulan Juli lalu Philip Morris membuka toko flagship pertamanya di Johannesburg dalam upaya untuk meningkatkan permintaan untuk produk heat not burn (HNB) andalannya IQOS. British American Tobacco (BAT) juga berjuang untuk ambil bagian dari pasar untuk dengan mengakuisisi pembuat vape Afrika Selatan Twisp.
(Via Reuters)
Comments