Afrika Selatan Berlakukan Larangan Tembakau, Penyelundupan Rokok Ilegal Kian Marak

By Vapemagz | News | Selasa, 30 Juni 2020

Perdagangan rokok ilegal di Afrika Selatan makin meningkat saat negara tersebut melarang perdagangan produk tembakau sebagai salah satu upaya mencegah COVID-19. Kebijakan larangan produk tembakau ini sejatinya diambil guna melindungi perokok yang dianggap lebih rentan terhadap COVID-19.

Afrika Selatan dan Zimbabwe meningkatkan patroli perbatasan sebagai upaya untuk menghentikan penyelundupan rokok yang semakin meningkat di tengah kebijakan pelarangan penjualan tembakau. Meskipun Afrika Selatan telah membangun pagar sepanjang 25 mil yang menghabiskan dana 37 juta rand (sekitar Rp649 miliar), penyelundupan masih berlangsung.

Tembok tersebut melintasi perbatasan Afrika Selatan-Zimbabwe sebagai bagian langkah-langkah untuk mengekang penyebaran virus korona. Penyelundup dilakukan melalui bagian pagar yang rusak dan mengambil keuntungan dari titik persimpangan Beitbridge/Musina yang keropos.

Ada lebih dari 200 titik masuk rokok ilegal dari Zimbabwe ke Afrika Selatan, rokok dijual di toko-toko atau dari rumah warga yang sebelumnya membuat kesepakatan melalui obrolan grup WhatsApp.

Mail & Guardian
Ilustrasi rokok.

“Kami telah menangkap sejumlah orang sehubungan dengan penyelundupan rokok. Mereka mengambil keuntungan dari perbatasan yang keropos dan kami telah menyita barang selundupan,” kata juru bicara kepolisian Afrika Selatan (SAPS) provinsi Limpopo, Brigadir Motlafela Mojapelo.

Pihaknya telah mencatat lonjakan penyelundupan sejak lockdown diberlakukan. Bulan lalu, operasi bersama oleh Saps dan Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) menemukan rokok senilai 1,5 juta rand (sekitar Rp 1,2 miliar). “Kami telah mengintensifkan patroli kami bersama SANDF,” kata Mojapelo.

Menurut Institut Tembakau Afrika Selatan, pasar rokok ilegal menyebabkan kerugian pajak di Afrika Selatan hingga 8 miliar rand (sekitar Rp 6,6 triliun), dan lebih dari 40 miliar rand (sekitar Rp 33 triliun) sejak 2010.

“Orang-orang menghasilkan banyak uang melalui penyelundupan karena mereka membeli rokok dalam mata uang lokal yang membuat rokok Zimbabwe sangat murah.”

Asosiasi Perdagangan Tembakau Independen (Fita) mendesak pemerintah Afrika Selatan untuk mencabut larangan penjualan tembakau tersebut. Fita mengatakan para menteri gagal memberikan bukti bahwa perokok lebih rentan terhadap COVID-19.

(Via The Guardian)

Comments

Comments are closed.