Ada Apa di Balik ‘Vaping-phobia’ Miliader Mike Bloomberg?

By Vape Magz | News | Senin, 27 September 2021

Salah satu miliader kenamaan, Michael Bloomberg telah memimpin perjuangan fanatik yang mendukung “gaya hidup sehat” selama bertahun-tahun. Salah satu poin paling diingat dari perjuanganya adalah upaya dia ketika menjadi walikota New York yang melarang minuman ringan manis berukuran jumbo.

Setelah masa jabatannya selesai sebagai walikota, strategi paternalistik Bloomberg telah disalurkan melalui konstelasi organisasi non-pemerintah (LSM), organisasi supranasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan berbagai hibah kepada pemerintah di berbagai negara yang dikoordinasikan oleh Bloomberg Philanthropies.

Selama bertahun-tahun, aktivisme yang didanai Bloomberg ini dengan keras menyerang setiap alternatif inovatif terkait pengurangan dampak buruk tembakau, salah satunya yaitu vaping.

Jika diulas kebelakang, Bloomberg pernah berjanji dalam kampanye bahwa jika terpilih presiden waktu itu, dia akan melarang semua jenis rokok elektronik. Ide kampanye ini juga disertai dengan sumbangan $160 juta dalam memerangi vaping.

Adapun hal tersebut terjadi dalam konteks krisis kesehatan palsu yang disebabkan oleh wabah kecil cedera paru-paru (dikenal sebagai EVALI) yang dikaitkan dengan vaping nikotin.

Kenyataannya, seperti yang sebelumnya pernah dijelaskan oleh Public Health England, “fakta bahwa wabah tersebut memengaruhi populasi yang sangat spesifik dan bagaimana tingkat kasus baru memuncak dan menurun membuat produk vaping ganja ilegal lah yang mungkin seharusnya disalahkan. Pihak berwenang AS sejak saat itu mengidentifikasi vitamin E asetat yang ditambahkan ke produk ganja sebagai ‘penyebab utama’ wabah tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, Vitamin E asetat dilarang dari rokok elektrik yang mengandung nikotin telah diatur di Inggris,”

Namun, pada akhir tahun 2019, yang bertepatan dengan puncak paranoia terkait EVALI, sebuah perusahaan tidak dikenal yang berbasis di Philadelphia bernama Hava Health meluncurkan “Hale,” alat penguap yang dimaksudkan untuk membantu penggunanya berhenti merokok. Saat ini, perusahaan tersebut sedang menunggu persetujuan dari regulator FDA Amerika Serikat.

Untuk membela publik?

Hale adalah produk yang hampir serupa seperti vaping, yang disajikan sebagai alternatif yang lebih sehat untuk merokok. Namun, tidak seperti vaping dan produk pengurangan bahaya lainnya, Hale bertujuan untuk sepenuhnya menghilangkan penggunaan nikotin, apa pun perangkat yang digunakan untuk mengonsumsinya.

Pada prinsipnya, hal tersebut mungkin memiliki tujuan yang terpuji. Bahkan dengan pertimbangan hal yang berbahaya dalam rokok tradisional itu sendiri. Namun perlu digaris bawahi bahwa nikotin bukanlah hal yang berbahaya melainkan, zat berbahaya lainnya yang ditemukan dalam tar yang dikombinasikan dengan karbon monoksida.

Salah satu investor di perusahaan itu tidak lain adalah Michael Bloomberg sendiri. Melalui konsorsium modal ventura yang disebut Village Global, yang juga mencakup Mark Zuckerberg dan Bill Gates, Bloomberg telah memberikan modal awal kepada perusahaan Hava, pencipta Hale.

Bill Gates Dan Bloomberg Membuat Pengumuman Di Kota New York. (Foto: zimbio.com)

Faktanya, perangkat Hale memiliki semua fitur alat penguap lainnya (Juul menjadi contoh yang paling jelas). Dengan demikian, Hale terlihat sangat modern dan canggih, dengan desain yang sangat mirip dengan stik USB. Produk ini memberikan nikotin kepada penggunanya dan bahkan menawarkan rasa. Ironisnya adalah kemungkinan bahwa Bloomberg ingin membatasi semua alternatif lainnya.

Dalam film dokumenter terbarunya You don’t know nicotine, sosiolog dan pembuat film Aaron Biebert tidak hanya memperingatkan tentang investasi mencurigakan Bloomberg di Hale. Pada cuplikan akhir filmnya, Aaron menyarankan hipotesis yang menarik, “Mungkinkah upaya untuk melarang vaping dan kampanye disinformasi yang didorong oleh miliarder Amerika ditujukan untuk menciptakan lingkungan yang menguntungkan hanya untuk produknya sendiri?,”

Tentu patut dipertimbangkan bahwa puritanisme postmodern Bloomberg sebenarnya adalah gerakan menjepit antara larangan dan pembatasan yang kejam.

Berkaitan dengan hal tadi, mekanisme ini dikenal sebagai penangkapan regulasi. Melalui hal tersebut, regulasi menjadi alat yang ampuh untuk menghilangkan persaingan dan menciptakan kondisi di mana hanya mereka yang bisa bertahan.

Mungkin perangkat Hale dan monetisasi perjuangan Bloomberg hanyalah lapisan gula pada kue paternalistik. Mungkin Bloomberg yakin bahwa usahanya untuk menciptakan a nanny state yang memberi tahu kita semua bahwa apa yang dia lakukan adalah untuk kebaikan kita semua.

Apa pun motivasinya, permainan Bloomberg terkait vaping sangat berbahaya dan tidak manusiawi.

Kita seharusnya tidak boleh mendorong pelarangan atau memperlakukan orang dewasa seolah-olah mereka adalah anak-anak, namun ciptakanlah iklim seterbuka mungkin bagi para inovator untuk memecahkan masalah yang ada. Adapun hal ini juga berlaku pada merokok dan juga di banyak area lainnya.

Lebih penting lagi, menurut sebuah artikel baru-baru ini yang diterbitkan oleh jurnal Science, “perkiraan paling konservatif menunjukkan bahwa vaping nikotin untuk menggantikan sebagian besar merokok selama 10 tahun ke depan, 1,6 juta kematian dini akan dihindari dan 20,8 juta tahun kehidupan yang disesuaikan dengan kualitas akan diselamatkan di Amerika Serikat saja. Keuntungan terbesar akan berada di antara kelompok yang lebih muda. ”

Taruhannya tentu saja jauh melampaui ego dan keuntungan seorang miliarder.

(Via en.vapoteurs.net)

Comments

Comments are closed.