7 Orang California Harus Jalani Rawat Inap Setelah Vaping Dengan Likuid Ganja

By Bayu Nugroho | News | Minggu, 18 Agustus 2019

Produk vaping ilegal menghantui para vaper, berbagai kasus keracunan hingga kematian pernah terpampang di berita utama. Kali ini tujuh orang di Hanford, California Tengah, harus menjalani perawatan intensif yang diakibatkan oleh keracuanan paru-paru yang berpotensi kehilangan nyawa.

Tujuh orang tersebut dikabarkan menderita gejala seperti pneumonia atau lebih dikenal dengan paru-paru basah. Penyakit ini biasanya diakibatkan oleh peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. Akibatnya pernapasan mereka berubah menjadi lebih cepat, tingkat oksigen darah rendah, tekanan darah rendah, kelelahan ekstrim dan kebingungan.

Semua korban mengaku telah vaping menggunakan likuid ganja atau CBD dari kartrid yang dibeli di “Pop-up Shop” pada bulan lalu. Pop-up Shop adalah tren membuka toko jangka pendek yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Terkadang Pop-up Shop hanya muncul pada acara-acara tertentu mengikuti tren pasar.

National Retail Federation
Pop-up Shop adalah merupakan pasar tanpa izin yang tidak mengikuti peraturan atau praktik keselamatan, dan produk mereka umumnya tidak menjalani proses pengujian.

Produsen mengaku mengimpor kartrid vape kosong dari Cina, lalu mengisinya dengan campuran minyak mentah THC, propylene glycol, vegetable glycerin, medium-chain triglycerides (MCT) dan bahan kimia lainnya.

Dr. Milton Teske, petugas kesehatan dari Departemen Kesehatan Masyarakat Kings County, mengungkapkan enam dari pasien Hanford berusia 20-an dan salah satu berusia 60 tahun yang baru saja mencoba vaping untuk pertama kalinya. Malangnya, dua orang harus memakai ventilasi mekanik untuk menyelamatkan hidup mereka.

(Via Leafly)

Comments

Comments are closed.