5 JUTA Vape Sekali Pakai Dibuang Setiap Minggunya di Inggris

By Ardha Franstiya | Lifestyle | Sabtu, 9 September 2023

Vapemagz – Menurut penelitian dari lembaga daur ulang, Material Focus, jumlah pembuangan rokok elektrik sekali pakai atau disposable pod meningkat empat kali lipat menjadi 5 juta per minggu selama setahun terakhir di Inggris.

Melansir Daily Mail, Sabtu (9/9/2023), sebanyak lebih dari 7 juta vape sekali pakai dibeli setiap pekan di Inggris, meningkat dua kali lipat jika dibandingkan pada tahun 2022.

Sementara, hanya 17 persen orang yang mendaur ulang dispo vape mereka di toko maupun pusat daur ulang sampah rokok elektrik.

Direktur Eksekutif Material Focus, Scott Butler mengatakan tempat daur ulang khusus perlu ditingkatkan dengan menyebarkan di sejumlah titik agar mudah terlihat dan diakses.

“Kita memerlukan pertumbuhan pesat dalam jumlah titik pengantaran daur ulang vape yang mudah diakses dan terlihat. Dan kita memerlukan pendanaan yang tepat untuk solusi daur ulang yang asli guna memulihkan material dan mengelola risiko kebakaran,” ujar Butler.

“Sampai produsen, importir, dan pengecer vape sekali pakai bertindak untuk benar-benar mematuhi dan membiayai tanggung jawab hukum mereka terhadap lingkungan, maka seruan untuk melarang penjualan vape akan semakin kuat,” tambahnya.

Dalam penelitiannya, Material Focus menemukan 73 persen pengguna vape di Inggris membuang vape sekali pakai. Sedangkan 33 persen (pengguna vape usia 16 hingga 18 tahun) mengaku membuang vape mereka di tempat sampah yang tersedia di sekolah atau pekerjaan.

“Lima juta vape yang dibuang per minggu setara dengan delapan vape per detik,” ungkap Material Focus.

Material Fokus memperingatkan bahwa vape dan barang elektrik lainnya tidak boleh dibuang ke tempat sampah biasa, tapi harus disimpan di tempat khusus agar terbuang secara benar dan aman.

Lebih lanjut, Material Focus mengimbau agar seluruh supermarket, toko, pom bensin, dan toko vape agar mengambil tindakan dengan mengumpulkan vape sekali pakai yang sudah tidak berfungsi lagi.

“Sangat sedikit produsen dan pengecer yang mematuhi peraturan lingkungan hidup dan belum menerapkan sistem dan titik pengantaran daur ulang,” ucap Butler.

“Ini semua berarti bahwa terlalu sering pemerintah daerah dibebani dengan kesulitan operasional dan keuangan yang besar terkait dengan aliran limbah yang paling cepat berkembang dan paling berbahaya di Inggris – vape sekali pakai,” lanjutnya menjelaskan.

Comments

Comments are closed.