YPKP Indonesia: Vape Lebih Aman dibandingkan Rokok

By Vapemagz | Lifestyle | Selasa, 25 September 2018

Eksistensi rokok elektrik atau yang biasa disebut vape di bumi pertiwi Indonesia kian mengemuka. Meski demikian, banyak pemahaman yang masih keliru terkait vape. Publik menilai, produk ini tak berbeda dari rokok tradisional, bahkan tak jarang dianggap lebih berbahaya ketimbang rokok.

Peneliti Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Indonesia, Dr. Amaliya, MsSc., PhD, mengatakan tar dari rokok elektrik lebih aman ketimbang yang dihasilkan pembakaran produk tembakau. “Ketidakpahaman akan nikotin dan tar inilah yang membuat inovasi vape kurang mendapatkan respons baik dari masyarakat luas dan pemerintah,” kata Amaliya seperti dilansir Antara.

Wanita yang menyelesaikan program periodontologi di Universiteit van Amsterdam, Belanda itu mengatakan rokok elektrik mulai masuk ke Indonesia sejak 2013. Sejatinya, banyak produk alternatif tembakau lainyna seperti nikotin tempel, snus dan permen karet tembakau.

Hanya saja, hingga saat ini masyarakat masih bergantung pada produk tembakau yang dibakar seperti rokok. Padahal, pemerintah sudah terang-terangan mengumumkan bahaya kesehatan dari produk tersebut.

Instagram@ypkpindonesia
Dr. Amaliya, MsSc., PhD, peneliti dari Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP).

“Tercatat pemerintah harus mengeluarkan biaya kesehatan sebesar Rp107 miliar per tahun. Tidak hanya itu, bahkan hasil riset 2017 menempatkan Indonesia di peringkat kelima negara dengan jumlah konsumen produk tembakau dibakar terbesar di dunia,” kata Amaliya.

Amaliya yang aktif mengajar sebagai dosen di Universitas Padjajaran itu mengatakan ketergantungan masyarakat akan rokok merupakan perilaku yang sulit diubah. Untuk itu, diperlukan alternatif pengganti sebagai pengalih produk yang memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah.

“YPKP Indonesia secara independen telah melakukan penelitian terhadap alternatif rokok elektrik atau vape. Hasilnya, vape dinilai memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah dibandingkan rokok yang dikonsumsi dengan dibakar,” kata dia.

Salah satu keunggulan vape ialah penggunaan teknologi yang dipanaskan bukan dibakar. Sehingga tar yang merupakan senyawa karsinogenik berbahaya dari rokok konvensional bisa dikurangi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Public Health of England atau PHE.

PHE menilai rokok elektronik 95 persen lebih kurang berbahaya ketimbang merokok. Di Inggris, vape bahkan direkomendasikan sebagai langkah untuk berhenti merokok. Parlemen Inggris juga sedang mengkaji undang-undang untuk melonggarkan penggunaan rokok elektronik di ruang publik.

(Via Antara)

Comments

Comments are closed.