Ketua Yayasan Lentera Anak (YLA), Lisda Sundari menyebut anggapan rokok elektronik sebagai pengganti rokok konvensional yang lebih aman kerap ditelan mentah-mentah oleh anak. Padahal menurut Lisda, kedua jenis rokok ini sama-sama berbahaya dan seharusnya dijauhkan dari anak-anak.
“Orangtua silakan aware jika anak-anak kita menggunakan rokok elektronik. Anak-anak kita termasuk yang didekati dan termakan oleh promosi bahwa rokok elektronik itu lebih aman dari rokok biasa,” kata Lisda dalam webinar yang diadakan Kementeriam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
Menurut Lisda, rokok elektronik adalah alat yang berfungsi mengubah zat-zat kimia menjadi bentuk uap dan mengalirkannya ke paru dengan menggunakan tenaga listrik. Nikotin yang terkandung dalam rokok elektronik sama-sama memberikan efek candu. Bisa juga memicu depresi, napas pendek, kerusakan paru permanen, kanker paru, penyempitan pembuluh darah dan kematian.
Rokok elektronik juga mengandung propilen glikol yang dapat mengiritasi paru-paru dan mata serta gangguan saluran pernapasan. Kandungan lainnya yaitu diasetil yang dapat memicu penyakit paru obstruktif kronis.
Menurut laporan yang diterima YLA, orangtua acap kali tertipu dengan bentuk rokok elektronik yang menyerupai flashdisk atau power bank.
“Orangtua harus aware dengan rokok elektronik karena bentuknya sama seperti alat elektronik. Beberapa kasus yang disampaikan kepada kami, orangtua dan guru tidak mengetahui anak-anaknya membawa rokok elektronik karena bentuknya tidak seperti rokok biasa,” ujar Lisda
Ia menambahkan, rokok elektronik sudah masuk ke Indonesia sejak 2010 namun dipromosikan sebagai produk yang lebih aman dari rokok karena tidak mengandung TAR. Tapi pada kenyataannya, terdapat kasus di Indonesia bahwa liquid rokok elektronik dicampur dengan narkoba.
Menurut Lisda, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan polisi banyak menjaring kasus di mana rokok elektronik disusupi narkoba. “Rokok dan narkoba akan bertemu di rokok elektronik nah itu kita harus waspada,” pungkasnya.
(Via Liputan6.com)
Comments