Vaping Bisa Mengantarkan Niktoin dengan Efektif

By Vapemagz | Lifestyle | Rabu, 19 September 2018

Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (US Food and Drug Administration atau FDA) pada pekan lalu telah menyatakan adanya “epidemi” vaping di kalangan anak muda. Mereka memperingatkan efek nikotin dalam perkembangan otak. Sejatinya, menurut beberapa pakar kesehatan nikotin bukanlah zat yang membunuh.

Apa yang menyebabkan rokok, produk nikotin yang paling dikenal sebagai produk paling berbahaya bagi kesehatan adalah efek pembakaran dari merokok. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit (Centers for Disease Control atau CDC), asap tembakau disebut-sebut mengandung lebih dari 7.000 komponen kimia, setidaknya 250 di antaranya berbahaya bagi kesehatan manusia.

Dengan demikian, ketika seorang perokok menyalakan sebatang rokok, asap rokok tersebut melepaskan bahan kimia penyebab kanker. Diantaranya adalah tobacco-specific nitrosamines (TSNAs) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs). Saat perokok menarik napas, paru-paru perokok membuat sel darah merah terisi bahan kimia ini. Itu sebabnya perokok bisa mendapatkan kanker di bagian tubuh lain selain paru-paru mereka.

“Merokok adalah cara paling efisien untuk menghantarkan racun ke seluruh tubuh Anda. Racun ini menyebabkan kanker dan penyakit kardiovaskular lainnya,” kata Susan Collins, profesor di bidang psikiatri dan ilmu perilaku dari University of Washington School of Medicine. Sebaliknya, menurut Collins, vaping tidak menghasilkan asap rokok, sehingga secara substansial lebih aman daripada merokok.

depts.washington.edu
Susan Collins dari University of Washington School of Medicine.

Collins yang juga menjabat sebagai Co-direktur dari the Harm Reduction Research and Treatment Center mengatakan vaping bisa mengantarkan nikotin dengan efisien. Nikotin sendiri merupakan stimulan yang sangat adiktif, dan memiliki sifat kompleks. “Sama seperti kafein yang juga memiliki efek menenangkan. Tapi nikotin itu tidak bersifat membunuh,” katanya.

Bagi orang muda, nikotin dapat mengganggu perkembangan otak dan menyebabkan kecanduan nikotin. “Kita tidak ingin mengacaukan jalur saraf otak anak-anak dengan nikotin atau membuat mereka kecanduan seumur hidup. Kita ingin menjauhkan anak-anak dari narkoba selama mungkin,” katanya.

“Untuk remaja, jika mereka memutuskan untuk mencoba nikotin dengan vaping, mereka perlu mengetahui risiko dan fakta-fakta ilmiah dibandingkan dengan kabar angin dari teman-teman mereka atau pesan tidak akurat berbasis rasa takut,” lanjutnya.

Untuk orang dewasa khususnya yang sudah menjadi perokok, vaping adalah metode yang efektif untuk membuat mereka berhenti merokok, serta membuat pilihan yang lebih aman untuk kesehatan mereka. Menurut Collins, tidak ada produk yang 100 persen aman. Dia mengingatkan bahwa rokok elektrik sebagian besar masih belum diatur dan para ilmuwan masih belum mengetahui efek jangka panjang dari vaping.

(Via Newsroom UW)

Comments

Comments are closed.