‘Vaper Pasif’ TIDAK Berkaitan Dengan Formaldehida

By Vapemagz | Lifestyle | Kamis, 10 September 2020

Mitos mengenai formaldehida bisa jadi teori konspirasi pertama yang paling sukses mencederai kredibilitas vape sebagai alternatif yang lebih kurang berbahaya dibandingkan rokok konvensional. Bahkan bagi masyarakat awam yang bahkan tidak pernah merokok pun menjadi tahu mengenai “bahaya vaping” ini.

Para konspirator pun memiliki bukti dasar yang kuat, yaitu sebuah karya tulis ilmiah yang diterbitkan dalam New England Journal of Medecine (NEJM) yang memperkuat klaim tersebut. Namun, segera setelah karya tulis ilmiah tersebut dipublikasikan, para akademisi dan ilmuwan dari seluruh dunia melakukan peninjauan dari penelitian tersebut.

Rupanya, ditemukan fakta bahwa dalam penelitian “palsu” tersebut, para penulis secara “tidak sengaja” atau mungkin juga secara sengaja menaikkan suhu perangkat vaping yang digunakan dalam penelitian ke ketinggian yang tidak masuk akal sehingga tidak ada manusia yang akan dapat menggunakannya secara nyaman.

Dan Kitwood/Getty Images
Mitos mengenai kandungan formaldehida dalam vape sempat membuat heboh.

Seruan untuk pencabutan klaim tersebut pun diserukan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Center for Disease Control and Prevetion atau CDC) bahkan menyangkal teori formaldehida ini dengan menerbitkan studi ilmiahnya sendiri yang berjudul “Evaluation of Chemical Exposures at a Vape Shop“.

tingkat formaldehida yang terdeteksi konsisten dengan kadar udara formaldehida normal di dalam dan luar ruangan toko dalam kondisi awal. Dalam arti lain, paparan formaldehida yang terdeteksi sangat rendah dan sama seperti ketika sebelum uap dari vape dihembuskan, sehingga tidak memiliki risiko yang membahayakan.

Studi lain yang juga memberikan kesimpulan serupa adalah studi yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Masyarakat Negara Bagian California (California Department of Public Health). Dalam studi yang dilakukan di bawah kondisi paparan yang sangat tinggi di toko vape kecil yang tidak berventilasi dengan banyak karyawan dan pelanggan, tidak mendokumentasikan tingkat paparan berbahaya apapun terhadap bahan kimia berbahaya.

Teks: Reiner Rachmat Ntoma Editor: Thomas Rizal

(Vapemagz Indonesia 23 Issue September 2020)

Comments

Comments are closed.