Trend Juuling di Kalangan Remaja AS Mengkhawatirkan. Bagaimana Dengan Indonesia?

By reiner | Lifestyle | Rabu, 11 Juli 2018

Istilah “juuling” mungkin masih terasa asing di telinga sebagian vapers di Indonesia. Namun di Amerika Serikat, juuling sudah menjadi sebuah trend, khususnya di kalangan remaja berusia 15-24 tahun. Trend juuling di AS disinyalir semakin hari semakin mengkhawatirkan. Sebenarnya apa itu juuling? Apa bedanya dengan vape biasa?

Istilah “juuling” berasal dari e-cigarette bermerk Juul. Kelebihan Juul dari mod sejenis adalah desainnya yang ergonomis serta uap yang dihasilkan sangat sedikit. Kelebihan tersebut lah yang kemudian menjadi daya tarik Juul, khususnya para remaja yang ingin nge-vape. Selain itu, Juul tergolong “murah” jika dibandingkan dengan mod lain. Seperangkat starter kit Juul dijual sekitar harga USD 18.00 atau sekitar IDR 250.000, sudah termasuk mod dan lima pod dengan berbagai macam rasa.

Salah satu daya tarik Juul adalah berbagai rasa yang ditawarkannya. Mulai dari mint, crème brulée, mangga dan berbagai macam rasa menarik lainnya. Juul sendiri menjanjikan bahwa rasa yang produk mereka berikan sangat “otentik”. Kelebihan inilah yang menjadi daya tarik utama Juul bagi para remaja.

Namun hal inilah yang kemudian menjadi dilemma. Dengan harga murah dan desain yang menyerupai flash drive, seringkali Juul membuat orang terkecoh saat sedang diisi daya pada laptop. Apalagi uap yang dihasilkannya sangat sedikit sehingga cepat lenyap serta baunya yang seperti permen juga hanya akan disangka sebagai bau parfum atau penyegar udara ruangan saja. Itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh para remaja usia sekolah. Mereka dapat juuling tanpa takut ketahuan oleh orang tua mereka atau bahkan oleh guru mereka saat di kelas pelajaran.

Walaupun di AS sudah ditetapkan peraturan bahwa segala jenis produk vaping hanya dapat dijual kepada konsumen yang sudah dewasa, nyatanya Juul diperjualbelikan secara bebas secara online, dimana saat pembelian, calon pembeli tidak wajib untuk memperlihatkan kartu identitas mereka. Kelemahan inilah yang kemudian digunakan oleh para remaja untuk membeli Juul.

(Tori Libby)
Bentuk Juul yang seperti USB Flash Drive seringkali mengecoh orang lain dan dianggap sebagai aksesoris komputer biasa.

Perlu diingat, bahwa Juul, sama seperti produk vaping lainnya, juga mengandung nikotin. Sama seperti alat vape lain, Juul juga diperuntukkan bagi para perokok (tradisional) dan menginginkan alternatif yang lebih aman serta sebagai alat bantu untuk berhenti merokok secara bertahap. Hal ini yang kemudian mengkhawatirkan. Nikotin sangat adiktif dan anak-anak usia muda lebih rentan untuk kecanduan oleh berbagai zat adiktif.

Sebuah lembaga penelitian di AS, Truth Initiative mengemukakan bahwa salah satu hal yang dapat memicu anak mudah untuk menggunakan zat adiktif rata-rata bermulai dari kecanduan mereka akan nikotin. Parahnya, hasil penelitian Truth Initiative menemukan bahwa hampir 63 persen pengguna Juul tidak mengetahui bahwa Juul juga mengandung nikotin. Hal ini yang perlu menjadi perhatian lebih, terutama para orang tua dan para pengajar di instansi pendidikan agar mereka dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada anak-anak atau murid mereka.

Lalu bagaimana dengan di Indonesia? Tampaknya juuling masih belum begitu populer di Indonesia. Namun bukan berarti juuling di Indonesia tidak membutuhkan perhatian lebih. Tentunya masih sangat segar dalam ingatan berita tentang sejumlah anak di bawah umur menggunakan produk vaping dan mengabadikannya melalui sosial media beberapa waktu yang lalu. Kemungkinan tersebarnya trend juuling di kalangan remaja Indonesia juga perlu diawasi serta sebisa mungkin dicegah sebelum mulai tersebar.

Walaupun tidak sepopuler di AS, beberapa toko produk vape di Indonesia, seperti Jakarta Vapor Store sudah menjual Juul, walaupun hanya clone-nya saja. Namun karena kebijakan Jakarta Vapor Store, seperti toko-toko produk vaping lain di Indonesia, Jakarta Vapor Store hanya menjual kepada konsumen berumur delapan belas tahun keatas, maka peminat Juul pun sudah berusia dewasa.

(via Vaping Daily/Jakarta Vapor Store)

Comments

Comments are closed.