Toko Vape di Ambon Mulai Ramai Setelah Harga Rokok Naik

By Vapemagz | Lifestyle | Minggu, 12 Januari 2020

Kenaikan cukai sebesar 23 persen yang menyebabkan harga rokok naik, ternyata menjadi rezeki tersendiri bagi para pengusaha rokok elektrik atau vape di Ambon, Maluku. Para perokok mulai beralih ke rokok elektrik setelah harga rokok mulai mengalami kenaikan.

“Sudah sejak bulan Oktober tahun 2019 banyak konsumen yang awalnya perokok datang membeli rokok elektrik jenis vape, mod, dan pods,” kata Irfandi Kwannandar, pemilik toko Beekey Vape Ambon di Maluku City Mall, Ambon, Jumat (10/1/2020).

Menurut Irfandi, banyak konsumen yang datang dan mengatakan ingin beralih ke rokok elektrik sebab saat ini harga rokok telah naik hingga Rp50 ribu dari harga semula sekitar Rp26-30 ribu. Irfandi mengatakan, sejak awal tahun 2020 dalam sehari dia dapat menjual hingga 20 produk rokok elektrik berbagai jenis.

“Setiap pengunjung yang datang membeli barang di sini, selalu mengeluh harga rokok yang naik. Terutama bagi perokok aktif yang merasa terbebani, jika setiap hari harus membeli lebih dari satu bungkus rokok. Sebelum ini dalam sehari mungkin hanya mencapai 10 produk, namun saat ini bisa 20 bahkan lebih. Keuntungan saat ini dalam sehari dapat mencapai angka Rp10 juta, bahkan lebih,” katanya.

Dia menambahkan, produk rokok elektrik yang saat ini banyak diminati adalah Pod, dengan harga dimulai dari Rp270 ribu hingga Rp500 ribu.

GATRA/Tiara Melinda/far
Pemilik Toko Beekey Vape Ambon, Irfandi Kwannandar.

“Jika menggunakan pod, kita sudah dapat menghemat hingga 70 persen dibandingkan mengkonsumsi rokok biasa. Untuk alat yang paling murah sekitar Rp270 ribu dan untuk likuid berkisar dari Rp100 ribu yang dapat digunakan paling lama hingga satu bulan,” katanya.

Sementara itu, George, konsumen rokok yang telah beralih menggunakan rokok elektronik mengaku dia bisa jauh lebih menghemat. Saat ini, dia katakan dalam sebulan hanya perlu mengeluarkan uang paling tinggi Rp.250.000 untuk membeli likuid dan perlengkapan rokok elektrik lainnya.

“Dalam seminggu saya bisa mengeluarkan uang sebesar Rp140 ribu, dalam sebulan bisa mencapai Rp560 ribu. Itu masih dengan harga rokok sebelum naik. Apalagi dengan harga rokok yang telah naik saat ini cukup terasa lebih menghemat,” katanya.

Sebelum beralih ke rokok elektrik, dia mengaku sempat mencari tahu apakah bahaya menggunakan rokok elektrik. Namun menurut survei yang dibacanya, rokok elektrik masih jauh lebih sehat dibandingkan rokok biasa.

“Oleh sebab itu tidak heran jika saat ini banyak konsumen rokok yang lebih memilih beralih menggunakan Vape, Mod, ataupun Pod,” katanya.

(Via Gatra)

Comments

Comments are closed.