Juergen Klopp, “The Vaping Football Manager” Didaulat Sebagai Pelatih Terbaik FIFA 2019

By Vapemagz | Lifestyle | Selasa, 24 September 2019

Kabar gembira didapatkan pelatih sepakbola asal Jerman, Juergen Klopp. Manajer klub asal Inggris, Liverpool itu baru saja didaulat sebagai Pelatih Terbaik FIFA 2019. Klopp dianugerahi gelar tersebut dalam malam penganugerahan FIFA The Best 2019 di Teatro alla Scala, Milan, Italia, Senin waktu setempat atau Selasa (24/9/2019) dini hari WIB.

“Saya harus mengucapkan terima kasih kepada klub saya yang luar biasa, Liverpool FC. Kepada pemilik klub yang memberi saya tim yang luar biasa, dan saya harus berterima kasih kepada tim saya, karena sebagai pelatih anda hanya bisa sebagus tim anda. Saya sangat bangga menjadi manajer dari sekelompok pemain yang luar biasa,” ucap Klopp.

Keberhasilan pria berusia 52 tahun itu tak lepas dari kesuksesannya membawa Liverpool meraih gelar juara paling bergengsi antarklub Eropa, Liga Champions musim 2018/2019. Sementara di level domestik, Klopp membawa Liverpool ke tangga kedua klasemen akhir Premier League 2018/2019 dengan 97 poin, poin tertinggi yang didapat Liverpool sepanjang sejarah Liga Inggris.

Getty Images
Manajer Liverpool, Juergen Klopp, menyabet penghargaan Pelatih Terbaik FIFA 2019.(ZAL)

Klopp menyabet penghargaan yang kini bernama The Best FIFA Football Coach, usai mengalahkan dua pesaingnya yang juga sesama manajer klub Inggris, Pep Guardiola yang melatih klub juara Premier League Manchester City, dan Mauricio Pochettino yang melatih Tottenham Hotspur, sesama finalis Liga Champions 2018/2019.

Klopp menjadi pelatih klub Inggris kedua peraih gelar tersebut, setelah Claudio Ranieri (Leicester City) yang menyabet gelar serupa di tahun 2016. Sementara itu, jika digabung dengan ajang serupa saat masih bernama FIFA World Coach of the Year (2010-2015), Klopp menjadi pelatih asal Jerman ketiga yang menjadi pelatih terbaik setelah Jupp Heynckes (Bayern Munich, 2013) dan Joachim Loew (tim nasional Jerman, 2014).

Julukan The Vaping Football Manager melekat kepada Klopp, lantaran kebiasaannya mengisap rokok elektrik atau vape. Hal ini nampak dari foto liburan Klopp bersama keluarga di Meksiko pada musim panas lalu. Saat diwawancarai Jonathan Liew, redaktur olahraga dari The Independent sesaat sebelum final Liga Champions 2018/2019, Klopp juga sesekali menghisap perangkat heat not burn (HNB) miliknya.

BackGrid via Daily Mail
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp habiskan waktu liburannya di Meksiko sambil vaping.(ZAL)

Liew yang juga seorang perokok bahkan diberi kesempatan mencoba IQOS miliknya tersebut. Pada wawancara tersebut, Klopp sedikit banyak menjelaskan tentang bagaimana ia kini lebih menikmati menggunakan rokok elektrik ketimbang menghisap rokok konvensional, yang mana Liew mengomentari dengan memberikan persetujuannya bahwa rokok elektrik memang lebih menyenangkan.

Klopp ialah salah satu bukti nyata kesuksesan Inggris menerapkan kampanye switch to vape, gerakan untuk beralih dari rokok konvensional ke rokok elektrik. Saat baru pertama kali berlabuh di Inggris, Klopp yang memang seorang perokok berat masih setia dengan produk konvesional tersebut. Bahkan, mantan legenda Liverpool, Jamie Carragher sempat mengkritik kebiasaan Klopp yang sering cepat-cepat ke loker pemain usai peluit babak pertama berakhir lantaran ingin merokok.

thekoptimes.com
Pada awal musimnya bermukim di Merseyside, Klopp dikenal sebagai seorang perokok. (ZAL)

Mantan manajer Huddersfield, David Wagner yang dulunya adalah rekan satu tim dan teman sekamar Klopp saat masih bermain di Mainz, mengaku Klopp sudah gemar mengisap tembakau sejak masih aktif sebagai pemain. “Dia tidak mendengkur tetapi dia merokok. Meskipun aku hanya mengizinkannya merokok di toilet, kecuali ada balkon,” kata Wagner.

Berbeda dengan beberapa negara Barat lainnya, Inggris memang menjadikan rokok elektrik sebagai solusi alternatif untuk berhenti merokok. Hal ini tak terlepas dari penelitian Public Health England (PHE) yang menyatakan vape 95 persen lebih aman ketimbang rokok konvensional. PHE bahkan berani mencanangkan negeri Ratu Elizabeth agar bebas asap rokok di tahun 2030.

(Thomas Rizal via Sky Sports, Metro)

Comments

Comments are closed.