Ternyata Meningkatkan Pembatasan Usia Tembakau Mampu Turunkan Peluang Kebiasaan Merokok

By Bayu Nugroho | Lifestyle | Jumat, 9 Agustus 2019

Demi mendapatkan data yang akurat mengenai tingkat merokok dikalangan remaja, peneliti asal AS mencoba mencari responden. Dalam penelitian berjudul “Tobacco‐21 laws and young adult smoking: quasi‐experimental evidence,” peneliti mencoba mewawancarai remaja diseluruh AS mulai usia 18, 20, 21 dan 22, dimana umur legal merokok adalah 18 tahun.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemungkinan remaja menjadi perokok tetap turun hingga 39 persen di antara umur 18-20 tahun. Namun angka ini kemungkinan besar akan kembali naik hingga 50 persen, jika remaja berusia 16 tahun memiliki teman yang perokok.

“Bila mengaitkan kebijakan ini dengan turunnya angka perokok tetap 39 persen secara keseluruhan, penurunan ini ternyata jauh lebih besar diantara remaja bila terdapat teman mereka yang merokok sebelum pembatasan Tobacco 21 disahkan,” kata Abigail Friedman, penulis utama studi dan peneliti di Universitas Yale.

Center on Addiction
Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa di daerah-daerah dimana batas usia adalah 21 tahun, kelompok 18-20 tahun cenderung tetap merokok.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembatasan Tobacco 21 menurunkan peluang remaja untuk merokok di antara usia 18-20 tahun, dimana mereka yang pernah mencoba rokok elektrik atau tembakau. Pengaruh terberat remaja usia 16 tahun, ketika mereka memiliki teman dekat yang merokok atau vaping. Sayangnya dengan disahkannya pembatasan Tobacco 21, tidak terlalu berpengaruh terhadap remaja usia 21-22 tahun yang memang sudah terbiasa dengan merokok.

(Via Wiley Online Library)

Comments

Comments are closed.