Terkait Keamanan Vaping, PHE Belum Rubah Pandangan

By Vapemagz | Lifestyle | Senin, 23 September 2019

Industri vaping secara global telah berkembang secara pesat selama beberapa tahun terakhir. Meski demikian, akhir-akhir ini industri tersebut menghadapi tantangan berat. Hal ini tak terlepas dari meningkatnya penggunaan produk oleh anak usia di bawah umur, serta rentetan penyakit yang dikaitkan oleh penggunaaan rokok elektrik.

Beberapa negara telah mengambil keputusan terkait hal tersebut. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump secara terang-terangan menyatakan siap “berperang” demi memberantas epidemi vaping. India, negara dengan populasi perokok terbesar kedua di dunia setelah China, memutuskan telah melarang peredaran produk rokok elektrik.

Meski banyak pemberitaan negatif terkait dampak vaping, Lembaga Kesehatan Masyarakat Inggris (Public Health England atau PHE) masih konsisten mendukung vaping sebagai metode alternatif terbaik untuk berhenti merokok. Sedari awal, PHE telah menyatakan vaping 95 persen lebih aman ketimbang produk tembakau konvensional. Mereka konsisten mendukung penggunaan rokok elektrik sebagai pengganti rokok.

“Saran kami tentang rokok elektrik tetap tidak berubah. Vaping tidak sepenuhnya bebas risiko tetapi jauh lebih kurang berbahaya daripada rokok tembakau. Anda lebih baik beralih sepenuhnya ke vaping ketimbang terus merokok,” cuit PHE dalam akun Twitter resminya, @PHE_uk.

Twitter @PHE_uk
Prioritas PHE untuk menciptakan masyarakat bebas rokok pada tahun 2030.

Menurut PHE, rokok telah membunuh ribuan orang setiap tahun. Oleh karena itu, salah satu prioritas utama PHE ialah menciptakan generasi bebas asap rokok. Hal ini direncanakan bisa terwujud di Inggris pada tahun 2030. Semakin cepat masyarakat berhenti merokok, maka akan semakin baik bagi kesehatan masyarakat.

“Vaping masih memiliki sebagian kecil dari risiko dari merokok. Meski demikian, vaping membuat perokok jauh lebih mungkin untuk berhenti dengan sukses daripada hanya mengandalkan kemauan sendiri,” lanjut PHE.

Terkait banyaknya kematian terkait vaping, PHE menilai pentingnya suatu negara mengatur dan mengawasi produk yang beredar. Untuk itu diperlukan aturan yang jelas, mengenai bahan-bahan apa saja yang bisa dicampur dalam komposisi likuid rokok elektrik.

“Semua produk rokok elektronik di Inggris diatur secara ketat untuk kualitas dan keamanan oleh MHRA (Medicines and Healthcare products Regulatory Agency). Sangat penting untuk menggunakan likuid yang diregulasi di Inggris dan tidak pernah mengambil risiko vaping dengan likuid buatan sendiri atau ilegal atau menambahkan zat yang berpotensi berbahaya,” tulis PHE. (ZAL)

(Via Public Health England)

Comments

Comments are closed.