Tagar Pro-Vaping di Instagram Masih Kalahkan Tagar Kampanye Anti-Vaping Milik FDA

By Vapemagz | Lifestyle | Rabu, 25 Maret 2020

Penelitian yang berjudul “#Vape: Measuring E-Cigarette Influence on Instagram With Deep Learning and Text Analysis” telah menunjukkan bahwa kampanye kesadaran bahaya vaping yang diprakarsai Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan AS (US Food and Drug Administration atau FDA) hanya memiliki sedikit keberhasilan dalam mencegah vaping di kalangan remaja.

Diluncurkan pada tahun 2018, kampanye ini dimaksudkan untuk menyebarkan pesan bahwa rokok elektrik mengandung nikotin yang membuat ketagihan. Selain itu FDA juga menegaskan rokok elektrik masih memiliki bahaya dan efek kesehatan negatif yang tidak terduga. FDA mulai melakukan kampanye di sosial media seperti Instagram.

Untuk melakukan penelitian dampak dari kampanye ini para peneliti di UC Berkeley Center for Integrative Research on Childhood Leukemia and the Environment (CIRCLE) menganalisis 245.894 postingan Instagram dari sebelum dan sesudah peluncuran kampanye #TheRealCost milik FDA. Selain itu tim peneliti melakukan wawancara dengan lima influencer vaping dan delapan pengguna media sosial usia perguruan tinggi.

“Pejabat kesehatan masyarakat AS menyebut epidemi di kalangan kaum muda sebagai epidemi dan telah berupaya keras untuk menghentikan epidemi ini dengan memperkenalkan kampanye anti-vaping #TheRealCost. Tapi ketidakseimbangan yang mencolok dalam volume posting ini telah menyebabkan pesan FDA dikalahkan oleh pemasaran dari produk vaping,” kata penulis studi Julia Vassey.

Vaping Post
Penggunaan influencer untuk mempromosikan vape di Instagram.

“Kami fokus pada Instagram karena influencer vaping yang kami wawancarai untuk penelitian ini mengidentifikasi Instagram sebagai platform pemasaran media sosial mereka yang paling penting. Berdasarkan hasil penelitian kampanye anti-vaping FDA tidak begitu populer dan kami melihat komentar pengguna Instagram membantah klaim FDA yang merusak efek kesehatan dari nikotin dan menyebutnya sebagai propaganda kampanye,” ucap Vassey menjelaskan.

Sebelumnya di Inggris, pengawas iklan Advertising Standards Authority (ASA) telah memerintahkan perusahaan tembakau British American Tobacco (BAT) untuk menghentikan iklan rokok elektriknya melalui Instagram. Keputusan itu diambil setelah organisasi melihat ke dalam tujuh pos Instagram BAT yang dianggap sengaja menyasar pasar remaja dan anak.

“Putusan ASA adalah langkah maju yang besar dalam mencegah perusahaan tembakau menggunakan media sosial untuk beriklan kepada kaum muda di Inggris dan di seluruh dunia,” kata Mark Hurley, Direktur Komunikasi Internasional di Campaign for Tobacco-Free Kids.

(Via Vaping Post)

Comments

Comments are closed.