Supaya Tidak Tertipu Pelajar Bawa Vape, Guru Tidak Boleh ‘Gaptek’

By Vapemagz | Lifestyle | Jumat, 14 Februari 2020

Rokok elektrik atau vape memang mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Beberapa ada yang berbentuk seperti power bank, lainnya menyerupai flash disk. Terkadang hal ini dimanfaatkan oleh beberapa siswa untuk mengelabui gurunya, agar bisa membawa perangkat ke sekolah dan tidak ketahuan gurunya.

Untuk itu, Deputi Tumbuh Kembang Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Drs Hendra Jamal’s, MSi mengatakan bahwa guru juga perlu mengikuti perkembangan teknologi supaya tidak mudah tertipu oleh murid.

“Gurunya jangan gaptek (gagap teknologi). Harus tahu kalau dia pengen anak-anaknya tidak merokok, maka dia harus tahu apa itu yang rokoknya kretek, rokoknya filter, atau bahkan vape yang bentuknya kaya flash disk itu harus tahu. Dia harus tahu kan bisa lihat di Google,” kata Hendra, Rabu (12/2/2020).

Getty Images
Beragam bentuk perangkat rokok elektrik.

Hendra pun menyarankan pihak sekolah untuk membuat kebijakan bersama organisasi siswa intra sekolah (OSIS), terkait sanksi kepada siswa yang membawa rokok atau vape ke sekolah.

“Sekolah bikin kebijakan kan ada OSIS. Jadi OSIS dan komite buat kesepakatan bagaimana kalau ada yang melanggar nanti dikasih hukuman sanksi. Tetapi jangan yang kekerasan. Sanksinya apa? Sanksinya yang mendidik, misalnya dia sukanya nyanyi nanti hukumannya tolong ciptain lagu. Jadi harus ada sanksinya,” kata Hendra.

Meski demikian, Hendra menilai kebijakan sanksi ini akan menjadi percuma bila ada kedapatan dari pihak sekolah yang ternyata juga melakukan hal serupa.

“Karena anak itu peniru ulung. Jadi dia melihat contoh orang yang diteladani, nanti siswanya malah bilang ‘gurunya aja begitu’,” ucapnya.

(Via Detik)

Comments

Comments are closed.