Tinjauan efek yang dihasilkan vaping terhadap paru-paru mengkonfirmasi bahwa vaping jauh lebih aman dibandingkan dengan merokok. Tinjauan ini memiliki persamaan dengan British Lung Foundation, dimana efek yang dirasakan sama dengan pengguna vape di seluruh dunia.
Studi baru yang dilakukan oleh tim internasional yang dipimpin oleh Profesor Riccardo Polosa sudah diterbitkan di jurnal Expert Review of Respiratory Medicine. Studi dinilai sangat penting, karena sasaran utama studi ini memfokuskan pada organ saluran pernafasan (tenggorokan dan paru-paru) adalah target utama dari segala potensi bahaya akibat vaping.
Sayangnya tinjauan tersebut tidak terlalu diperhatikan oleh banyak orang, karena kebanyakan dari mereka hanya mendapatkan studi menyesatkan, dimana rokok elektrik justru diinformasikan membawa bencana bagi penggunanya. Poin terpenting dalam penelitian ini adalah Polosa berusaha membandingkan efek vaping tak hanya bagi manusia, namun juga hewan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Studi pada manusia
● Mengobati gejala (batuk, dahak, dll.)
● Pada penderita asma. Ada peningkatan signifikan terhadap saluran pernafasan.
● Pada penderita COPD (emphysema). Penderita mengalami pengurangan gejala, lebih sedikit infeksi, peningkatan pernapasan dan kemampuan berolahraga.
Studi pada hewan
Ketika peneliti melakukan percobaan terhadap sel hewan. Lewat penyesuaian dosis dan paparan dari uap vaping ternyata berpengaruh pada hewan pengerat seperti tikus. Efek yang disebabkan mulai iritasi pernapasan, peradangan, stres oksidatif dan gangguan pertahanan kekebalan tubuh.
(Via ATHRA)
Comments