Indonesia Diminta Tiru Jepang dan Kanada Soal Regulasi Produk Tembakau Alternatif

By Vapemagz | Lifestyle | Rabu, 13 Februari 2019

Penggunaan produk tembakau alternatif seharusnya bisa dilihat sebagai solusi untuk membantu masyarakat khususnya perokok dewasa beralih ke alternatif yang lebih menyehatkan. Di sisi lain, penyalahgunaan produk khususnya oleh anak-anak di bawah umur juga perlu mendapat perhatian khusus. Dalam hal ini, peran regulasi diperlukan untuk mengawasi penggunaan produk agar potensi manfaat dari produk ini dapat tersalurkan dengan baik.

“Pengawasan tentunya berperan penting untuk menjamin keamanan dalam penggunaan, tapi jangan sampai menghalangi potensi manfaat yang dimiliki. Regulasi tersebut tentunya harus mencakup batasan usia bagi pembeli, penjualan, iklan, dan promosi, sehingga masyarakat pun mengonsumsi produk yang legal,” kata Peneliti Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik Indonesia (YPKP Indonesia) dan Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR), Amaliya, Msc.

Pemerintah diharapkan tidak terlalu lama untuk merumuskan regulasi. Saat ini, sejumlah produk tembakau alternatif sudah beredar di pasaran. Keberadaan regulasi untuk mencegah produk ini digunakan anak di bawah umur. Dalam hal ini, Indonesia bisa mengikuti jejak Inggris, Jepang, Kanada, dan Korea Selatan, yang lebih dulu menerapkan regulasi produk tembakau alternatif.

“Kita bisa belajar dari negara-negara lain. Adanya regulasi tersebut menunjukkan bahwa negara-negara maju mampu melihat sisi positif dari produk tembakau alternatif yang berdasarkan kajian kesehatan sehingga keberadaannya perlu diperkuat dengan undang-undang,” ujar Amaliya.

Instagram@ypkpindonesia
Dr. Amaliya, MsSc., PhD, peneliti dari Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik.(YPKP).

Produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar (heat not burn atau HNB) diharapkan bisa menjadi solusi alternatif untuk berhenti merokok secara bertahap. Beberapa lembaga kesehatan negara lain, seperti National Health Service (NHS) di Inggris menjadikan rokok elektrik sebagai terapi bagi perokok dewasa untuk menghentikan kebiasaan mereka secara bertahap.

Dengan semakin banyaknya hasil riset yang menunjukkan potensi positif dari produk tembakau alternatif baik dari segi kesehatan publik dan teknologi, Amaliya optimistis produk tembakau alternatif bisa menjadi solusi untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia.

“Jika para perokok di Indonesia yang mencapai 60 juta jiwa menyadari bahwa produk tembakau alternatif ini dapat mengurangi risiko kesehatan, maka dapat dibayangkan berapa besar potensi jutaan jiwa yang bisa diselamatkan,” ujarnya.

(Via Liputan6.com)

Comments

Comments are closed.