Selandia Baru Akui Rokok Elektrik 95 Persen Lebih Aman Ketimbang Rokok Konvensional

By Vapemagz | Lifestyle | Senin, 17 Agustus 2020

Rokok elektrik kembali mendapat pengakuan sebagai produk tembakau alternatif yang lebih aman. Kali ini oleh pemerintah Selandia Baru. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Asosiasi Kesehatan, Jenny Salesa saat mengesahkan RUU Smokefree Perubahan Lingkungan dan Produk yang Diatur (Vaping).

“Kami tahu vaping bukan tanpa risiko tetapi 95 persen lebih sedikit berbahaya (less harmful) daripada merokok. Merokok adalah penyebab utama kematian dan penyakit yang dapat dicegah di negara ini dan berkontribusi pada kematian rata-rata 5.000 warga Selandia Baru setiap tahun,” kata Jenny.

Walau lebih aman ketimbang rokok konvensional, produk ini masih perlu diatur agar tidak disalahgunakan khususnya oleh anak di bawah umur dan non perokok. Untuk itu Selandia Baru akan memperkenalkan serangkaian peraturan untuk mengatur industri vape yang akan dilakukan secara bertahap selama dua tahun ke depan.

caddanz.org.nz
Menteri Asosiasi Kesehatan Selandia Baru, Jenny Salesa.

Mulai November, pelarangan vaping di tempat kerja akan diberlakukan. Pemerintah juga melarang iklan dan sponsor terkait produk vaping, serta melarang penjualan produk vaping kepada mereka yang berusia di bawah 18 tahun.

Jenny Salesa mengatakan RUU itu mencapai keseimbangan yang tepat antara membantu perokok berhenti dengan menawarkan vaping sebagai alternatif, serta mencegah anak-anak dan remaja untuk menggunakan produk.

RUU tersebut juga membatasi pengecer umum seperti supermarket untuk hanya menjual produk vaping rasa tembakau, mint dan mentol. Sementara pengecer vape spesialis akan dapat menjual rasa apa pun dari toko dan situs web mereka.

Salesa mengatakan, pemerintah juga menyadari bahwa banyak perokok membutuhkan dukungan dan nasihat untuk beralih ke alternatif yang tidak terlalu berbahaya. “Jadi RUU itu memungkinkan pemberian informasi dan nasihat bagi mereka yang ingin beralih dari merokok ke vaping,” kata Salesa.

(Via RNZ)

Comments

Comments are closed.