Sebanyak 1,6 Juta Penduduk Jerman Kecanduan Alkohol, Konsumsi Rokok Naik Minimal

By Vapemagz | Lifestyle | Jumat, 10 April 2020

Lembaga Pengawas Masalah Kecanduan Jerman (Deutsche Hauptstelle für Suchtfragen atau DHS) baru saja merilis laporan tahunan “Jahrbuch Sucht 2020“. Laporan tersebut menemukan setiap penduduk Jerman rata-rata mengkonsumsi sekitar 10,5 liter alkohol murni. Sementara konsumsi rokok per kapita mencapai sekitar 900 batang dengan omset produk rokok putih mencapai 74,6 miliar euro.

Jerman secara internasional memang merupakan salah satu negara pengkonsumsi minuman beralkohol terbanyak. Sebagai perbandingan setiap penduduk Swedia rata-rata mengkonsumsi enam liter alkohol murni setiap tahun.

“Konsumsi minuman beralkohol seperti bir, wine dan minuman-minuman lainnya tahun 2018 rata-rata naik 0,3 liter menjadi 131,3 liter per kapita,” tulis DHS dalam laporannya. Selain konsumsi alkohol DHS juga mengamati perkembangan konsumsi tembakau dan obat-obatan.

Getty Images
Jerman secara internasional memang merupakan salah satu negara pengkonsumsi minuman beralkohol terbanyak.

DHS melaporkan tahun 2018 ada sekitar 3 juta orang dewasa antara 18 sampai 64 tahun yang menderita gangguan terkait alkohol. Sebanyak 1,6 juta dari mereka menderita kecanduan. Setiap tahun ada sekitar 74 ribu kasus kematian yang terkait dengan konsumsi alkohol dan kombinasi alkohol dan tembakau.

Para pakar DHS mengatakan dalam masalah konsumsi tembakau juga perlu lebih banyak langkah perlindungan terutama untuk mencegah makin banyak remaja mulai merokok. Tahun 2019 konsumsi rokok per kapita mencapai sekitar 900 batang dengan omset produk rokok putih mencapai 74,6 miliar euro.

Dibandingkan tahun sebelumnya hanya ada kenaikan minimal 0,3 persen. Sementara konsumsi tembakau untuk rokok pipa maupun rokok lintingan turun sedikit menjadi 28.813 ton dengan omset sekitar 35,7 miliar euro. Laporan tahunan DHS “Jahrbuch Sucht 2020“ juga menyebutkan ada sekitar 1,5 sampai 1,9 juta penduduk Jerman kecanduan obat-obatan, terutama obat penenang dan obat tidur.

(Via DW)

Comments

Comments are closed.