Remaja di Amerika Serikat Mulai ‘Move On’ dari JUUL

By Vapemagz | Lifestyle | Minggu, 2 Februari 2020

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah melarang sebagian besar rokok elektrik beraroma. Tetapi hal itu tidak membuat rasa-rasa seperti pisang, permen karet atau mint hilang dari jangkauan para siswa di Amerika Serikat.

Pasalnya larangan itu memberi celah kebijakan. Larangan itu hanya berlaku untuk rokok elektronik berbasis isi ulang seperti JUUL, sementara perangkat yang tidak dapat diisi ulang dan dirancang untuk sekali pakai (disposable) bebas mengeluarkan produk-produk rasa.

Celah ini juga dicermati oleh para remaja di AS. Seperti dilaporkan New York Times, mereka kini mulai beralih dari JUUL ke produk vape sekali pakai seperti Puff Bar.

“Para siswa memberi tahu saya bahwa mereka telah beralih ke Puff Bar. Kami menyita beberapa perangkat minggu ini, diantaranya produk rasa seperti Banana Ice. Siswa tidak lagi menggunakan JUUL karena tidak mau menggunakan rasa mentol atau tembakau,” kata Lauren W. Williams, seorang guru di McCracken County, Paducah, Kentucky .

Kristina Rodgers, kepala sekolah Roosevelt High School di Seattle bahkan mengatakan “wabah” penggunaan produk-produk disposable ini lebih mengkhawatirkan ketimbang JUUL dahulu.

“Produk ini merajalela. Saat kami baru saja mengawasi penggunaan JUUL, para siswa mengatakan bahwa JUUL adalah produk kemarin. Mereka sudah ‘move on‘. Remaja sangat cerdas dan jika mereka kecanduan, mereka akan melakukan apa saja untuk melanjutkan kebiasaan yang mengganggu kehidupan mereka itu,” katanya.

Gabriela Bhaskar/The New York Times
Puff Bars kini sangat populer di kalangan remaja AS.

Daniella Roth, seorang siswa sekolah menengah pertama di Newport Beach, California awalnya mulai vaping rasa mint dan menggunakan produk JUUL saat dirinya masih di kelas sepuluh. Sekitar lima bulan lalu, dirinya beralih ke Puff Bar yang dibelinya dari siswa lain. Harga Puff Bar sendiri sekitar USD7 hingga USD10 per rokok elektrik sekali pakai, atau lebih murah daripada JUUL.

“Bagi saya ini bukan karena lebih mudah didapat, tetapi karena lebih hemat biaya. Saya harus menabung hingga USD30 untuk membeli pod JUUL. Puff keluar dan langsung populer dan saya mengikuti tren itu. Mereka memiliki rasa seperti rasa JUUL, namun dengan harga yang lebih murah,” kata Daniella.

Daniella mengatakan bahwa dia berusaha untuk berhenti tetapi belum berhasil. Jika dia tidak vaping Daniella mengatakan tubuhnya merasa gemetar.

Senator Partai Demokrat Jeff Merkley dari Oregon mengatakan dirinya dan 29 senator lain telah menulis surat kepada FDA untuk menuntut alasan agensi yang mengizinkan produk sekali pakai tetap berada di pasar.

“Setiap badan yang serius melindungi anak-anak dari kecanduan nikotin akan menyadari bahwa rokok elektrik sekali pakai juga harus hilang dari pasar. Produk vaping rasa buah yang murah dan mudah diakses dibuat khusus untuk menjerat anak-anak dan remaja,” katanya.

(Via NY Times)

Comments

Comments are closed.