Kasus vaping terjadi lagi, kini menimpa remaja perempuan bernama Aubree Butterfield. Menurut laporan, Aubree sudah menggunakan perangkat vaping selama tiga tahun terakhir, dirinya tak menyadari bahwa akan menderita Pneumonia Lipoid.
Pneumonia Lipoid adalah kondisi langka yang terjadi ketika partikel lemak memasuki paru-paru. Lipoid, atau dikenal dengan sebutan lipid adalah molekul lemak yang mengumpal di paru-paru. Dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa menjadi memperburuk kerja paru-paru atau bahkan mengancam jiwa. Pengumpalan ini bisa berasal dari berbagai jenis minyak dapat berasal dari hewan, tumbuh-tumbuhan atau mineral.
Dalam kasus Aubree, para dokter berhasil menemukan Vegetable Glycerine (VG) yang biasa terdapat dalam cairan likuid yang membuat paru-parunya menjadi kering. Kasus ini terbilang cukup langka, karena umumnya penderita mengalami gangguan ini karena meminum cairan insektisida dengan niat bunuh diri.
Beberapa gejala umum Pneumonia Lipoid yang sering ditemukan yaitu sakit dada, batuk kronis, sulit bernafas. Namun beberapa kasus lain yang ditemukan, tak jarang penderita penyakit ini akan mengalami gejala demam, batuk darah, penurunan berat badan, berkeringat di malam hari dan sulit menelan makanan.
Diakuinya, Aubree sebelum pernah merokok tembakau sebelumnya dan tidak mengetahui bahwa ada efek negatif yang bisa disebabkan oleh vaping. Dalam waktu sebulan, Aubree bisa menghabiskan sekitar USD 100 (sekitar Rp. 1,4 juta) hanya untuk menikmati likuid buah-buahan favoritnya.
“Saya tidak pernah merokok sepanjang hidup saya. Saya tahu rokok itu buruk dan sangat membuat ketagihan, jadi saya pikir untuk tidak mencobanya,” kata Aubree.
Saat ini Aubree dirawat di Pusat Medis Regional Ogden pada 11 Juli, dimana hasil rontgen mengungkapkan dia terjangkit virus. Untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, Aubree dilarikan ke Rumah Sakit Brigham City Community. Disana dokter memberi tahu Aubree bahwa organ jantung mengalami peradangan sangat parah, yang berpotensi bisa menyebabkan serangan jantung.
Saat itu pula Aubree dilarikan ke unit spesialis di Rumah Sakit Universitas Utah untuk melakukan tes cairan di paru-parunya untuk pengecekan. Dan ternyata memang di dalam paru-paru Aubree memang ditemukan gumpalan lemak dari cairan likuid.
Selama satu minggu Aubree diharuskan menghabiskan antibiotik dan steroid untuk melawan Pneumonia, serta tabung oksigen yang membantunya bernafas. Setidaknya hingga bulan Oktober nanti Aubree harus terus menggunakan tabung oksigen dan mengurangi jam kerjanya di kantor.
(Via Desert)
Comments