Juventus sukses mengunci gelar Scudetto Serie-A musim 2019/2020. Kepastian itu didapat pada giornata ke-36, setelah Juve mengalahkan tamunya Sampdoria dengan skor 2-0, Minggu (26/7/2020) atau Senin dini hari WIB.
Dua gol kemenangan Juventus dicetak mega bintang Cristiano Ronaldo (45′) dan Federico Bernardeschi (67′). Gelar juara 2019/2020 merupakan raihan Scudetto kesembilan secara beruntun yang diraih Si Nyonya Tua, sekaligus yang ke-36 secara keseluruhan (minus dua gelar Scudetto yang dicopot lantaran skandal Calciopoli).
Sementara bagi sang pelatih Maurizio Sarri, gelar ini menjadi gelar domestik perdananya setelah sebelumnya baru mengoleksi satu trofi mayor saat menjuarai European League musim lalu bersama Chelsea. Sarri yang telah berusia 61 tahun mencatatkan rekor sebagai pelatih tertua yang memenangi Scudetto.
Selepas peluit akhir, para pemain langsung berhamburan di lapangan Stadion Allianz, Turin dan melakukan selebrasi. Sarri harus menunda sesaat guna meladeni wawancara dengan Sky Sport Italia.
“Saya katakan kepada mereka, jika sukses menjadi juara bersama saya yang belum pernah memenangi apa pun maka mereka memang benar-benar bagus!” kata Sarri sembari tertawa.

Twitter@Espnfc
Maurizio Sarri dikenal sebagai perokok berat.
Di tengah wawancara, tiba-tiba kiper Wojciech Szczesny menghampiri Sarri dan memberikan sebatang rokok untuk sang pelatih. “Ayolah, Anda pantas mendapatkannya,” ucap Szczesny. Sarri hanya menerima rokok itu, lalu memberikannya kepada asisten dan menyelesaikan wawancara.
Selanjutnya, Sarri dan para pemain Juventus berpesta di ruang ganti. Mantan pelatih Napoli dan Chelsea itu mendapat siraman busa dari Juan Cuadrado. Sarri yang sebelumnya sudah siap menyulut rokok dimulutnya memutuskan untuk meminum sampanye terlebih dahulu.
Maurizio Sarri memang dikenal sebagai perokok berat. Kapten Giorgio Chiellini bahkan pernah mengungkapkan, para pemain wajib mandi usai bertemu dengan sang bos jika tidak ingin bau rokok.
Sementara Sczezny juga dikenal sebagai perokok. Menurut pengakuan kiper Polandia itu, kebiasaan itulah yang menamatkan kariernya di Arsenal.
(Thomas Rizal/Mirror.co.uk)
Comments