Pola Makan Buruk Lebih Membunuh daripada Konsumsi Produk Tembakau

By Vapemagz | Lifestyle | Jumat, 5 April 2019

Pola makan yang buruk seperti banyak mengkonsumsi junk food, dituding bertanggung jawab atas 11 juta kematian yang dapat dicegah secara global per tahunnya. Adapun konsumsi tembakau dikaitkan dengan 8 juta kematian, sementara tekanan darah tinggi dikaitkan dengan 10,4 juta kematian. Hal ini mengacu penelitian ilmiah terbaru di bidang gizi pangan oleh Institute of Health Metrics and Evaluation (IHME) di Seattle, Amerika Serikat (AS).

Laporan yang dipublikasikan dalam Lancet Medical Journal ini mengingatkan tentang pentingnya perubahan global dalam kebijakan mempromosikan sayuran, buah, dan kacang-kacangan sebagai bagian dari konsumsi manusia sehari-hari. Studi ini menemukan bahwa mengkonsumsi makanan dan minuman yang lebih sehat dapat mencegah satu dari lima penyebab kematian utama di seluruh dunia.

“Temuan kami menunjukkan bahwa pola makan suboptimal bertanggung jawab atas lebih banyak kematian daripada risiko lainnya secara global, termasuk merokok. Hal ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan pola makan manusia di seluruh dunia,” kata Dr Ashkan Afshin penulis utama dari penelitian IHME tersebut.

Pola makan yang buruk bertanggung jawab atas 10,9 juta kematian, atau 22 persen dari semua kematian di antara orang dewasa pada 2017. Di saat bersamaan, penyakit kardiovaskular disebut sebagai penyebab utama kematian akibat pola makan buruk, diikuti oleh kanker dan diabetes. Risiko tersebut, hampi setengahnya sekitar 45 persen, terjadi pada orang yang berusia lebih muda dari 70 tahun.

sciencetimes.com
Adopsi pola makan yang menekankan makanan kedelai, kacang-kacangan dan sumber protein nabati sehat lainnya akan memiliki manfaat penting bagi kesehatan.

Menurut penelitian, pola makan yang buruk bisa menyebabkan beberapa penyakit kronik seperti serangan jantung dan stroke, diikuti oleh kanker dan diabetes tipe 2. Pola konsumsi yang menyantap terlalu sedikit buah dan sayuran, namun mengkonsumsi makanan dengan kadar natrium (garam) yang tinggi, menyumbang setengah dari seluruh penyebab kematian yang disebabkan oleh pola makan.

Menurut Afshin, negara-negara di kawasan Mediterania memiliki konsumsi tinggi pada buah, sayur, kacang-kacangan, dan tanaman polong. Adapun negara yang memiliki tingkat kematian paling rendah terkait pola makan adalah Israel, yakni 89 per 100.000 orang. Posisi selanjutnya diikuti secara berurut olah Perancis, Spanyol, dan Jepang.

“Daripada mencoba membujuk orang untuk mengurangi gula, garam dan lemak, lebih baik untuk mempromosikan pilihan yang sehat. Umumnya dalam kehidupan nyata orang melakukan substitusi. Ketika mereka meningkatkan konsumsi sesuatu, mereka mengurangi konsumsi hal-hal lain,” kata Afshin.

“Adopsi pola makan yang menekankan makanan kedelai, kacang-kacangan dan sumber protein nabati sehat lainnya akan memiliki manfaat penting bagi kesehatan manusia dan planet,” kata Profesor Walter Willett dari Harvard University, penulis pembantu dari penelitian ini.

(Via The Guardian)

Comments

Comments are closed.