PHE: Kami Yakin Seperti Sebelumnya, Vaping Lebih Aman Ketimbang Rokok

By Vapemagz | Lifestyle | Kamis, 31 Oktober 2019

Kepala kesehatan Inggris, Public Health England mengatakan mereka yakin seperti sebelumnya, bahwa vaping kurang berbahaya (less harmful) ketimbang rokok konvensional. Pada saat yang bersamaan, terjadi 34 kematian di Amerika Serikat lantaran penggunaan vape, seperti dilansir dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) AS.

CDC sedang menyelidiki 1.604 kasus penyakit paru-paru serius terkait dengan vaping di 49 negara bagian. Kasus pertama dilaporkan pada akhir Maret, tetapi pihak berwenang hingga saat ini masih belum mengidentifikasi bahan kimia apa yang menyebabkan penyakit. Masih belum jelas pula apakah semua kasus memiliki jenis penyakit yang sama.

Berbeda dengan CDC, PHE justru tetap meyakini bahwa rokok elektrik lebih aman ketimbang rokok konvensional. Prof John Newton, dari Public Health England, mengatakan bahwa PHE yakin rokok elektrik jauh lebih aman daripada merokok. PHE sebelumnya mengklaim rokok elektrik lebih aman 95 persen dari pada rokok.

“PHE belum mengubah pandangannya tentang penggunaan rokok elektrik yang mengandung nikotin. Kami yakin bahwa rokok elektrik jauh aman daripada merokok, yang membunuh hampir 220 orang di Inggris setiap hari,” kata Newton seperti dialnsir The Sun.

Saat ini ada sekitar 5,9 juta perokok dan 3,6 juta vapers di Inggris. Menurut data PHE, sebanyak 70.000 perokok per tahun berhenti karena vaping. “Perokok harus mempertimbangkan untuk beralih sepenuhnya dan vapers harus berhenti merokok,” tambah Newton.

Planet of The Vapes
Prof John Newton, dari Public Health England.

PHE menduga wabah ini tampaknya tidak terkait dengan penggunaan jangka panjang dari rokok elektrik mengandung nikotin. Pasalnya, produk ini sebenarnya telah beredar di AS selama lebih dari sepuluh tahun.

PHE percaya penyebab kasus penyakit dan kematian ini disebabkan produk ilegal yang mengandung THC, komponen psikoaktif dari ganja yang harus disalahkan. PHE mengatakan ada kemungkinan barang serupa dijual di Inggris. Oleh karena itu, PHE mengimbau pengguna membeli dari produk dari sumber yang memiliki reputasi baik.

Sebelumnya, di AS beberapa pengguna telah didiagnosis dengan pneumonia lipoid, setelah lemak dari minyak vaping ditemukan di paru-paru mereka. Beberapa negara bagian AS telah melarang penggunaan perasa dalam rokok elektrik dan menyerukan larangan segera setelah ditemukannya beberapa kematian.

“Kami telah mempersempit ini dengan jelas untuk produk-produk yang mengandung THC yang terkait dengan sebagian besar pasien yang mengalami penyakit paru-paru. Zat atau zat khusus lainnya belum kami identifikasi,” kata Dr Dana Meaney-Delman dari CDC.

(Via The Sun)

Comments

Comments are closed.