Perokok Yang Beralih Ke Vaping Hanya Sedikit Yang Ingin kembali Merokok

By Bayu Nugroho | Lifestyle | Rabu, 5 Desember 2018

Penelitian berjudul “Vaping sebagai alternatif untuk mengatasi keinginan merokok dalam waktu singkat,” telah diterbitkan dalam jurnal Drug and Alcohol Review. Dalam isi penelitian tersebut vaping tidak hanya mempromosikan sebagai perangkat untuk berhenti merokok, tetapi juga pencegahan jangka panjang.

“Rokok elektrik adalah perangkat paling populer untuk berhenti merokok di Inggris. Penelitian kami sebelumnya telah menunjukkan bahwa rokok elektrik sangat penting untuk membantu orang tetap bebas rokok dengan mengganti aspek fisik, psikologis, dan sosial dari merokok. Kami ingin tahu apa yang terjadi ketika orang-orang yang beralih ke vaping, kembali merokok,” Dr. Caitlin Notley, Ketua peneliti UEA Norwich Medical School.

Unsplash
Sangat penting untuk memahami perilaku perokok sehingga peneliti dapat mengembangkan saran, bimbingan, dan dukungan untuk membantu orang tetap bebas merokok dalam jangka panjang.

Para peneliti melakukan wawancara dengan 40 mantan perokok yang telah berhenti dengan beralih ke vaping. Sekitar setengah dari peserta melaporkan kekambuhan singkat atau reguler terhadap merokok, terutama dalam situasi sosial. Namun, temuan penelitian menunjukkan bahwa vapers bereaksi berbeda terhadap keinginan merokok daripada non-vapers.

Di masa lalu, dalam waktu singkat seseorang yang terbiasa merokok akan mudah kambuh dalam waktu singkat dan tak sedikit orang mengalami kegagalan ketika ingin berhenti merokok, tapi sebelum orang mencoba vaping. Untuk beberapa vapers, rokok tembakau dirasa aneh ketika diizinkan. Bagi sebagian orang, rokok dianggap sebagai tekad mereka untuk berhenti untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik. Tentu bagaimanapun, itu tidak selalu mengarah pada keinginan kembali seseorang untuk kembali menjadi perokok tembakau.

(Via Wiley Online Library)

Comments

Comments are closed.