Penjualan Starter Kit Vape di Selandia Baru Meningkat 30 Persen Selama Periode Lockdown

By Vapemagz | Lifestyle | Rabu, 6 Mei 2020

Penerapan lockdown yang dilaksanakan pemerintah Selandia Baru rupanya berdampak positif pada industri rokok elektrik (vape) di negara tersebut. Pasalnya penjualan online untuk starter kit vape mengalami peningkatan sebesar 30 persen sejak fase penguncian Level 3 dan 4 di negara itu diberlakukan.

Perusahaan vape terbesar di Negeri Kiwi itu, Alt mengaku industri memang terimbas dari ditutupnya operasional toko retail vape offline. Meski demikian penjualan produk melalui toko online atau supermarket online mengalami peningkatan secara signifikan.

Co-Owner dari Alt yang juga pemilik dari Vapo, Ben Pryor mengatakan pandemi virus korona ini juga semakin membuat para perokok ingin beralih ke produk tembakau alternatif yang lebih aman seperti rokok elektrik. Penjualan starter kit Alt dan Vapo Haiz, termasuk pen, pod dan e-liquid naik 30 persen.

“Kami memperhatikan adanya peningkatan besar dalam penjualan starter kit Alt dan Vapo Haiz. Pusat panggilan kami melaporkan bahwa banyak perokok menggunakan waktu ini untuk berhenti merokok. Mereka memutuskan untuk beralih ke produk vape yang jauh lebih aman dan hemat biaya lebih dari sebelumnya,” kata Pryor.

Sunlive.co.nz
Ben Pryor, Co-owner dari Alt dan Vapo.

“Ada beberapa hal yang berperan di sini. Orang-orang berhenti merokok karena biayanya yang tinggi dan tekanan yang semakin meningkat dari banyak anggaran rumah tangga sekarang. Pada saat yang sama, ancaman COVID-19 telah membuat banyak perokok lebih sadar akan kesehatan pernafasan mereka dan efek perokok pasif terhadap orang lain dalam asap rokok,” tambahnya.

Pryor menyarankan agar Komite Pemilihan Kesehatan yang sedang menyusun RUU Amandemen Lingkungan dan Produk Vaping perlu mempertimbangkan peran penting vaping dalam mengurangi angka perokok. Peran vaping kian nyata selama periode lockdown ini.

“Sekitar 5.000 orang Selandia Baru meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan merokok setiap tahun. Sejauh ini tidak ada satu orang pun yang dilaporkan meninggal karena kematian terkait vaping,” ucap Pryor.

“COVID-19 memberi Selandia Baru peluang unik untuk berhenti merokok dan banyak yang kini beralih ke vaping. Ini adalah pengingat tepat agar regulasi vaping yang baru harus terus mendorong dan memungkinkan perokok untuk melakukan peralihan itu,” tambahmnya.

(Via Scoop)

Comments

Comments are closed.