Pengembangan Teknologi Hasilkan Produk Tembakau Alternatif Minim Risiko

By Vapemagz | Lifestyle | Rabu, 13 Februari 2019

Munculnya produk tembakau alternatif merupakan bukti dari pengembangan teknologi. Menurut beberapa penelitian luar negeri, produk tembakau alternatif berperan dalam menghasilkan produk yang mengurangi potensi risiko kesehatan. Produk ini diharapkan menjadi solusi alternatif untuk berhenti merokok secara bertahap.

“Produk tembakau alternatif yang menggunakan teknologi pada perangkatnya dan didukung penelitian kredibel menunjukkan hasil lebih rendah risiko kesehatan daripada rokok. Inovasi ini dapat menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam mengatasi masalah rokok,” kata Peneliti Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik Indonesia (YPKP Indonesia) Dr drg Amaliya MSc PhD.

Berdasarkan hasil riset keluaran Public Health of England (PHE) yang berjudul “Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2018”, penggunaan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik (vape) dan produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar (heat not burn atau HNB), memiliki risiko kesehatan 95 persen lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional.

Penelitian serupa di tahun yang sama dikeluarkan Institut Federal Jerman untuk Penilaian Risiko (German Federal Institute for Risk Assessment). Hasil penelitian menunjukkan produk tembakau alternatif menghasilkan uap bukan asap karena tidak melalui proses pembakaran.

dok. AHRF
Peneliti dari Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik Indonesia (YPKP) Dr. drg. Amaliya, MSc., PhD.

Selama ini, proses pembakaran dari rokok konvensional yang dinilai bisa meningkatkan risiko kesehatan, lantaran hasil pembakaran rokok mengeluarkan zat seperti tar. Hasil penelitian pada produk tembakau alternatif menunjukkan tingkat toksisitas atau tingkat merusak suatu sel lebih rendah hingga 80-99 persen dibandingkan rokok konvensional.

Sementara itu, kajian ilmiah dari Georgetown University Medical yang berjudul “Potential Deaths Averted in USA by Replacing Cigarettes with E-Cigarettes” dan dipublikasikan dalam Jurnal Tobacco Control, menemukan bahwa diperkirakan sebanyak 6,6 juta orang di Amerika Serikat dapat terhindar dari kematian dini melalui penggunaan produk tembakau alternatif.

“Jika para perokok di Indonesia yang mencapai 60 juta jiwa menyadari bahwa produk tembakau alternatif ini dapat mengurangi risiko kesehatan, maka dapat dibayangkan berapa besar potensi jutaan jiwa yang bisa diselamatkan,” ujar Amaliya yang juga menjabat Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR).

Munculnya produk tembakau alternatif merupakan bukti pemanfaatan dari potensi teknologi, dimana perokok tetap mendapatkan nikotin, namun dengan risiko kesehatan yang lebih rendah. Amaliya menyarankan para perokok Indonesia mulai memanfaatkan produk terkait untuk membantu peningkatan kesehatan.

(Via Antaranews)

Comments

Comments are closed.