Penelitian berjudul ” Harm Minimization and Tobacco Control: Reframing Societal Views of Nicotine Use to Rapidly Save Lives,” dilakukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. David B. Abrams dari Universitas New York. Tim tersebut mencoba mengukur dampak kehidupan dari mendukung vaping sebagai solusi berhenti merokok, dibandingkan dengan mengaturnya hanya sebagai bentuk lain dari tembakau.
Para peneliti menganalisis laporan saat ini dan sebelumnya dan data yang terkait dengan merokok, untuk mengungkap pola dan tren yang relevan. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa, jika sebagian besar perokok harus beralih ke vaping, diperkirakan 6,6 juta nyawa akan diselamatkan lebih dari sepuluh tahun.

Unsplash
Peneliti menyimpulkan, jika risiko bahaya bagi beberapa remaja yang tidak mau merokok sedikit meningkat, risiko tersebut harus dipertimbangkan terhadap manfaat substansial langsung dari penggantian merokok dengan produk nikotin yang lebih aman.
Tim juga menjelaskan bahwa mereka hanya menemukan efek negatif vaping ketika melakukan simulasi yang paling tidak masuk akal, dan bahkan menunjukkan bahwa setiap efek negatif yang muncul akibat vaping, seperti maraknya penyerapan vaping di kalangan remaja yang sangat melebihi aspek positif.
(Via Annual Reviews)
Yang benar itu “Beralih Ke Vaping Bisa Selamatkan Nyawa…”. Jadi bukannya vaping yang menyelamatkan orang, tapi pabila anda merokok, lalu beralih ke produk yang lebih aman, maka logikanya bisa menyelamatkan nyawa. Jangan sampai karena anggapan aman, yang mau coba2 merokok jadi pilih vaping.