Sebuah penelitian kecil yang dilakukan di Universitas Queen Mary, London, telah menemukan bahwa sangat memungkinkan perokok untuk bisa memilih dosis nikotin mereka untuk proses peralihan dari rokok tembakau.
Penelitian ini terdiri dari sampel kecil 50 perokok yang diberikan patch sebagai pengganti nikotin dengan kekuatan masing-masing 21mg untuk minggu pertama penelitian. Setelah memasuki minggu ketiga, setiap peserta diberi kesempatan untuk menambahkan patch tambahan untuk meningkatkan dosis nikotin, total keseluruhan peserta bisa menggunakan 21mg selama kurun waktu empat minggu.
“Produk medis nikotin mungkin merupakan dosis nikotin terendah bagi perokok dan dapat menjelaskan mengapa kita bisa melihat keberhasilan selama proses perawatan, seperti patch dan permen karet. Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa perokok tidak akan bermasalah untuk menggunakan dosis nikotin berapapun yang menurut mereka membantu dalam proses peralihan,” Dunja Przulj, pemimpin penelitian.
Ternyata alasan penurunan dosis dalam pengganti nikotin sebenarnya sederhana. Sebelumnya penelitian seperti ini sudah dikembangkan sejak tahun 1970an, produk semacam itu sengaja diberikan dosis rendah karena kekhawatiran tentang kecanduan dan hasil kesehatan yang merugikan. Saat penelitian di masa lalu nikotin itu sendiri tidak membuat ketagihan seperti sekarang ini, dan juga bukan aktor buruk utama dalam konsumsi tembakau.
Hasil penelitian ini juga mengungkap mengapa vaping telah terbukti menjadi strategi pengurangan dampak buruk tembakau yang jauh lebih efektif daripada patch ataupun permen karet. Vaper memiliki kebebasan untuk memilih dosis nikotin yang memuaskan mereka dan mencegah kembali menjadi perokok.
(Via VAPE News)
Comments