Penelitian di Israel Kembali Ungkap Manfaat Nikotin untuk Melawan Virus Corona

By Vapemagz | Lifestyle | Rabu, 10 Juni 2020

Satu lagi penelitian yang mengungkap manfaat nikotin pada penderita penyakit virus corona 2019 (COVID-19). Di Israel, sebuah penelitian terbaru mengungkap tingkat infeksi COVID-19 tampak berkurang hingga setengahnya di antara para perokok.

Penelitian di Israel itu didasari laporan yang saling bertentangan tentang dampak merokok terhadap kemungkinan tertulari virus korona. Selanjutnya, Dr Ariel dan timnya meneliti data lebih dari tiga juta anggota lembaga asuransi terbesar di Israel Clalit Health Service.

Dari jumlah itu ada 114.545 orang dewasa yang menjalani tes COVID-19. Hasilnya hanya 4 persen yang dinyatakan positif terjangkiti virus pemicu pandemi global itu. Peneliti menemukan 9,8 persen dari yang positif COVID-19 adalah perokok. Penelitian sebelumnya juga mencatat 11,7 persen dari yang positif COVID-19 adalah mantan perokok.

“Kemungkinan infeksi virus corona berkurang sekitar setengah pada perokok, menunjukkan efek perlindungan asli merokok pada risiko COVID-19,” demikian kesimpulan penelitian itu sebagaimana dikutip The Jerusalem Post.

Hasil tim peneliti yang dipimpin Dr Ariel Israel itu sebenarnya bukan hal baru. Sebelumnya riset di Prancis, China dan Italia juga menemukan hal serupa. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh University College, London.

Daily Mail
Hasil penelitian Dr Ariel Israel.

Penelitian yang dilakukan Prof. Zahir Amoura dari Pitie Salpetriere Hospital di Paris mengungkap 482 pasien COVID-19 yang datang ke rumah sakit pada kurun waktu 28 Februari hingga 9 April, hanya 4,4 persen pasien rawat inap dan 5,3 persen pasien rawat jalan tercatat sebagai perokok. Penelitian itu menemukan perokok memiliki kemungkinan 80 persen lebih rendah menderita akibat paparan COVID-19.

“Tampaknya ada efek perlindungan dari merokok pada risiko infeksi COVID-19,” ujar Jean-Pierre Changeux, profesor emeritus pada jurusan neurosains pada Pasteur Institute yang ikut menjadi penulis pada penelitian Prof Amoura.

Sementara University College, London yang melakukan penelitian atas 13 riset di China menemukan 6,5 persen dari 5.300 pasien COVID-19 adalah perokok. Adapun studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menemukan dari 7.000 orang yang dinyatakan positif COVID-19, hanya 1,3 persen yang merupakan perokok.

Menurut Dr. Konstantinos Farsalinos dari University of West Attica, Yunani nikotin memiliki efek pada sistem kekebalan yang bisa bermanfaat dalam mengurangi intensitas lonjakan sitokin.

“Potensi manfaat nikotin bisa menjelaskan, setidaknya sebagian peningkatan keparahan atau hasil buruk pada perokok yang dirawat karena COVID-19 karena pasien itu mengalami penghentian asupan nikotin secara tiba-tiba,” ulasnya.

(Via Jerusalem Post)

Comments

Comments are closed.