Penelitian Bandingkan Efek Merokok Dan Vaping Pada Pasien PPOK

By Bayu Nugroho | Lifestyle | Kamis, 4 April 2019

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan salah satu grup penyakit paru-paru inflamasi yang tidak dapat disembuhkan yang diakibatkan berkurangnya fungsi paru-paru dan mengakibatkan kesulitan bernapas. Sayangnya, penyebab utama PPOK adalah merokok dan oleh karena itu pasien secara alami disarankan untuk berhenti merokok untuk memperlambat perkembangan penyakit ini.

Seperti kebanyakan perokok, meskipun menderita kondisi ini, banyak yang merasa sulit untuk tidak merokok, hal inilah yang memperburuk kondisi mereka. Untuk mengatasi penyakit ini, Prof. Riccardo Polosa dan timnya, melakukan penelitian selama tiga tahun terhadap 48 pasien PPOK yang merokok dan vaping, dengan tujuan menganalisis kondisi paru-paru dan kualitas hidup mereka.

Euroscientist
Prof. Riccardo Polosa, menunjukkan bahwa pasien PPOK yang sepenuhnya beralih ke vaping, mendapatkan kualitas paru-paru yang jauh lebih baikĀ  ketimbang mereka yang terus merokok.

Para peneliti melakukan ini dalam dua cara. Pertama, mereka melacak perubahan dari periode awal kelompok vaping dan perokok dan membandingkan perkembangan mereka hingga 36 bulan. Kedua, mereka mengevaluasi perbedaan antara kelompok pasien yang secara eksklusif menggunakan rokok dan mereka yang menggunakan vape (secara eksklusif atau sebagai pengguna ganda) selama tiga tahun.

Sejalan dengan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pasien PPOK dilaporkan mengalami peningkatan gejala pernapasan setelah beralih dari rokok tembakau ke vape. Sementara mereka yang terus merokok, tidak mengalami perubahan pada penyakit.

(Via R Street)

Comments

Comments are closed.