Para peneliti di Montana State University telah menganalisis survei kesehatan siswa sekolah menengah AS antara tahun 1993 dan 2017, dan menemukan bahwa kemungkinan penggunaan ganja di kalangan remaja telah menurun hampir 10 persen, di mana penggunaannya telah disahkan.
Penelitian yang berjudul,”Association of Marijuana Laws With Teen Marijuana Use New Estimates From the Youth Risk Behavior Surveys,” yang dipublikasikan di jurnal medis Jama Pediatrics, penelitian ini menemukan bahwa sebenarnya lebih sulit bagi remaja untuk membeli ganja dari apotik berlisensi (di mana bukti diperlukan) daripada dari dealer, yang sebagian bisa menjelaskan penurunan tersebut. Selain itu, ganja yang dijual di apotik juga seringkali lebih mahal.
Para peneliti menganalisis data sekitar 1,4 juta remaja di AS, yang diambil dari Youth Risk Behavior Survey, survei nasional tahunan yang dilakukan oleh Centres for Disease Control and Prevention (CDC). Mereka menyimpulkan bahwa penelitian ini harus membantu memadamkan beberapa kekhawatiran bahwa penggunaan di kalangan remaja akan benar-benar meningkat.
Penulis utama penelitian Dr. Mark Anderson mengungkapkan mereka tidak mengamati perubahan ketika zat itu disahkan untuk tujuan medis, hanya ketika itu disahkan untuk tujuan rekreasi.
(Via BBC News / JAMA Network)
Comments