Peneliti LIPI: Rokok Elektrik Meminimalisasi Bahaya Tar

By Vapemagz | Lifestyle | Selasa, 9 Oktober 2018

Penelitian demi penelitian kembali membuktikan bahwa rokok elektrik atau yang biasa disebut vape memiliki dampak risiko lebih kecil ketimbang rokok konvensional. Kali ini datang dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI. Penggunaan rokok elektrik diyakini LIPI bisa mengurangi dampak risiko merokok yang disebabkan oleh senyawa tar.

Peneliti LIPI, Erman Aminullah berpendapat pemanfaatan inovasi teknologi pada produk tembakau alternatif dapat menjadi salah satu solusi untuk menurunkan jumlah perokok di Indonesia.

“Pengembangan teknologi yang terdapat dalam produk tembakau alternatif seperti vape dan produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar (heat not burn atau HNB) dapat mengubah proses pembakaran tembakau menjadi pemanasan, sehingga tar sebagai senyawa paling berbahaya pada rokok dapat dieliminasi dan risiko kesehatannya menjadi lebih rendah,” kata Erman.

Menurutnya, dalam perspektif teknologi disruptif, kemampuan untuk menurunkan tingkat risiko ini dapat berpotensi mengubah pola kecenderungan konsumsi perokok yang memutuskan untuk tetap merokok agar mendapatkan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko. Hasil pengembangan teknologi produk tembakau alternatif dapat memberikan pilihan lain bagi perokok yang tidak dapat berhenti.

Al Harford/Getty Images
Tak seperti rokok konvensional, rokok elektrik tidak menghasilkan tar.

Meski demikian, Erman mengakui bahwa seperti inovasi teknologi lainnya, penerimaan terhadap produk vape masih menghadapi berbagai hambatan. Misalnya, kebiasan sehari-hari perokok yang terbiasa dengan rokok konvensional dan belum memahami perbedaannya.

“Namun, dilihat dari sudut pandang teknologi disruptif, meskipun rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar masih memiliki berbagai tantangan, melihat karekteristik perokok yang sudah masuk ke ranah technology minded maka seharusnya perkembangannya bisa lebih signifikan,” ucap Erman.

Erman mengambil contoh kesuksesan dan keberhasilan inovasi teknologi di Indonesia, seperti inovasi moda transportasi dari konvensional menjadi online. Pada awalnya inovasi ini sulit diterima berbagai pihak tapi kini berkembang dengan pesat.

“Sepanjang didukung dengan bukti ilmiah dan penelitian yang kredibel, serta meningkatnya pemahaman perokok atas produk tembakau alternatif yang menggunakan teknologi, maka hanya tinggal waktu para perokok akan beralih ke produk tersebut,” ujarnya.

(Via Bisnis.com)

Comments

Comments are closed.